Anggota DPR Ini Nekat Bergelantungan di Kawat Baja Demi Tembus Banjir
VIVA – Apa yang dilakukan oleh Agus Susanto, Anggota Komisi II DPR RI ini patut diacungi jempol. Tanpa memikirkan keselamatan jiwa, Ia nekat menembus derasnya air banjir yang menghantam 11 Kecamatan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Ia disitu untuk melihat bagaimana kondisi warga kampungnya di Jorong Lubuk Gobing, Kenagarian Silaping, Kecamatan Ranah Batahan yang terdampak banjir besar ini.
Tak tanggung-tanggung, Agus Susanto hanya menggunakan katrol yang dipasang pada seutas kawat baja, sisa material jembatan gantung yang masih utuh usai putus lantaran dihantam banjir. Dengan alat itu mengirim bantuan logistik makanan.
Saat banjir menghantam 11 Kecamatan di Pasaman Barat pada Kamis sore, 11 oktober 2018 lalu, Agus memang tengah berada di kampung halamannya yakni di Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang.
Saat berbincang dengan VIVA di lokasi, Rabu 17 Oktober 2018, politikus PDIP ini bercerita saat banjir besar terjadi. Ia bergegas mengevakuasi sejumlah warga di kawasan Koto Sawah, Kenagarian Ujung Gading dengan mobil pribadinya, hingga akhirnya bantuan dari BPBD tiba.
Khusus di Jorong Lubuk Gading, Agus mengaku baru mendapatkan informasi pada hari Jumat atau hari kedua pasca banjir terjadi. Itupun melalui media sosial. Kondisi warga terisolir banjir karena akses jalan terputus. Ia akhirnya balik kanan.
Baru di hari Sabtu 13 Oktober 2018 sekira pukul 09.00 WIB, Agus berhasil menembus banjir dengan memanfaatkan kawat baja satu-satunya jembatan di Jorong Lubuk Gobing yang ambruk diterjang banjir. Agus berinisiatif memasang katrol dan bantalan keranjang sebagai tempat duduk, sekaligus tempat membawa bantuan beras 1,5 ton dan mie instan.
"Saya putra daerah sini. Asli sini, mereka yang terkana banjir ini saudara sekampung saya. Saya merasa terpanggil dan memiliki tanggung jawab besar untuk membantu meringankan beban mereka. Merekalah yang memberi amanah kepada saya. Sebagai anggota DPR RI, saya punya kewajiban itu. Saya akan bantu mereka yang terdampak bannjir semampu saya," kata Agus Susanto.
Aksi nekat Agus bisa dibilang sangat berisiko. Mungkin saja, kawat baja jembatan yang sudah berkarat itu tak mampu menahan bobot tubunya, putus dan jatuh ke sungai. Apalagi debit air sungai Batang Batahan sedang tinggi. Tapi resiko itu dia abaikan.
Saat menemui warga terdampak banjir di Jorong Lubuk Gobing, Rabu 17 Oktober pagi, Agus tak kuasa menahan tangis. Ia berharap pemerintah cepat tanggap menangani seluruh korban banjir ini, terutama lima ribu warga di Jorong Lubuk Gobing yang terisolir banjir.
"Ini sudah hampir sepekan. Belum juga ada bantuan yang masuk. Ini yang saya maksudkan dengan negara harus hadir di tengah masyarakat yang terkena musibah. Terkendala oke, tapi jangan terlalu lama. Kasihan mereka. Saya baru dapat informasi, pemerintah akan mendistribusikan bantuan sore hari ini (red-Rabu)," ujar Agus.
Diketahui, sekitar 14.348 ribu warga Pasaman Barat yang tersebar di 11 Kecamatan menjadi korban banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi pada kamis 11 Oktober 2018. Banyaknya akses jalan dan jembatan yang putus, mengakibatkan pendistribusian bantuan logistik menjadi terhambat. Hingga kini, BPBD setempat mencatat, masih terdapat ribuan warga dibeberapa lokasi terisolir.