Ferry Mursyidan Anggap Pembatalan UGM Bagian dari Ujian Kepemimpinan
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA – Kasus pembatalan seminar kebangsaan yang sedianya akan dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Gajah Mada yang tergabung dalam Leader of Change Association masih berlanjut.
Namun, mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan menganggap hal itu adalah bagian dari ujian kepemimpinan.
"Saya sudah delapan kali diundang ke UGM dalam kapasitas apapun. Karena diundang, ya kita terima saja. Kita kan diundang," ujarnya di acara ILC tvOne, Selasa malam, 18 Oktober 2018.
Tetapi, ketika akhirnya acara tersebut pindah tempat, karena perizinan tempat yang dibatalkan hanya tiga jam sebelum acara, ia mengaku tak menganggapnya sebagai sebuah masalah.
"Ya sudah, kita tak perlu ngotot. Kami bertemu panitia setelah jumatan. Dan, mereka bilang harus pindah tempat karena izin peminjaman ruangan dibatalkan. Buat kami, ya tidak masalah. Saya ingin membesarkan hati mereka. Kegiatan mereka digagalkan dengan alasan yang tak bisa diterima, ya sudah ikuti saja. Kan, yang dibatalkan hanya soal tempat saja. Kami anggap ini bagian dari ujian kepemimpinan," ujarnya.
Bagi Ferry, soal pembatalan adalah urusan kampus UGM. Sedangkan bagi panitia, yang terpenting adalah backdrop terpasang, makanan yang sudah dipesan bisa termakan, dan sertifikat dibagikan, acara juga berjalan dengan lancar.
Ferry mengakui, justru setelah ramai penolakan di UGM, kini ia mendapat banyak undangan dari kampus-kampus lain. "Sudah ada enam kampus yang mengundang saya. Bahkan, ada rektor yang menelpon langsung," ujarnya menambahkan.