Polisi: Tembakan Nyasar ke Gedung DPR Gunakan Senjata Laras Pendek
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A
VIVA – Polisi menduga anggota Perbakin Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial I sedang menggunakan senjata laras pendek saat menembakkan peluru yang nyasar ke gedung DPR RI. Sebab, saat itu hanya ada satu orang yang menggunakan senjata berkaliber 9 mm.
"Patut diduga adalah laras pendek karena yang latihan kan pukul 14.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB di lapangan tembak itu ada beberapa orang. Tapi yang menggunakan kaliber 9 mm yang satu orang. Kemudian, ketika dicocokkan antara proyektil yang ditemukan di lantai 13 dan aslinya secara visual sudah terlihat," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Oktober 2018.
Namun untuk memastikannya, polisi masih menunggu hasil uji balistik. Diketahui, kata Setyo, pada saat kejadian tidak ada yang menggunakan senjata laras panjang.
Ditanyai soal kesamaan antara proyektil yang ditemukan di ruang kerja lantai 13 dan 16, Setyo mengaku belum melihat keduanya. Namun, karena waktu kejadiannya berdekatan, dia menduga sumber peluru nyasar berasal dari orang yang sama.
"Yang satu saya belum lihat. Tapi kalau kejadiannya beruntun, kemungkinan sama," ujar Setyo.
Seperti diketahui, peluru masuk ke dua ruangan anggota DPR pada Senin, 15 Oktober siang. Yaitu ruangan anggota Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw di lantai 16 gedung Nusantara I kompleks parlemen dan ke ruangan anggota DPR Fraksi Partai Golkar Bambang Heri di lantai 13.
Ketua DPR Bambang Soesatyo bersama Perbakin DKI dan Polda Metro Jaya meluruskan informasi mengenai penembakan di dua ruang anggota DPR itu. Peluru itu disebut berasal dari anggota Perbakin yang tengah menjalani latihan di Lapangan Tembak Senayan dengan jarak 400 meter dari gedung Nusantara I.
Wenny tak percaya pada penjelasan itu. Anggota Komisi III DPR tersebut meyakini tembakan itu bukan dari anggota Perbakin yang tengah berlatih.
"Kalau memang dari lapangan tembak gampang begitu ketemu jenisnya, jenis senjata apa. Terus pelakunya ada di situ. Itu yang benar, jangan bilang ini nyasar, itu nggak boleh, seolah-olah itu menghilangkan jejak, jangan dong," kata Wenny. (mus)