Kebakaran Gunung Merbabu Darurat, BPBD Minta Heli Water Bombing
- Facebook.com/BPBDKabMagelang
VIVA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang mengajukan bantuan helikopter water bombing kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, untuk memadamkan api di Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Saat ini, api yang membakar gunung Merbabu masih belum dapat dijinakkan.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengungkapkan, pihaknya baru saja membentuk satuan tugas khusus untuk mengatasi kebakaran Gunung Merbabu. Satgas tersebut akan memberikan rekomendasi kepada kepala daerah untuk menetapkan status darurat bencana kebakaran.
"Satgas ini komandonya Pak Dandim. Siang ini Pak Bupati (Kabupaten Semarang) akan menyatakan siaga darurat bencana, " kata Heru saat dikonfirmasi, Selasa, 16 Oktober 2018.
Penetapan status darurat bencana kebakaran dari kepala daerah, lanjut Heru, penting sebagai syarat pengajuan bantuan helikopter pengangkut air atau water bombing milik BNPB. Nantinya, proses pemadaman akan dilakukan seperti saat memadamkan api di Gunung Sindoro dan Sumbing, beberapa waktu lalu. "Intinya kami minta difasilitasi bantuan BNPB menggunakan helikopter water bombing ini," ujarnya.
Saat ini, sekitar 80 petugas gabungan dari berbagai unsur mulai BPBD, SAR, TNI, Polri, relawan dan warga sekitar berusaha memadamkan api dengan peralatan manual. Namun petugas kesulitan karena medan yang cukup sulit dijangkau.
"Saat ini api belum bisa dipadamkan. Sebenarnya wilayah Ungaran semalam hujan tapi di gunung Merbabu enggak hujan, hanya mendung," katanya.
Kebakaran Gunung Merbabu terjadi sejak Minggu, 14 Oktober 2018 siang, tepatnya di daerah sisi barat Getasan, Kabupaten Semarang atau antara pos 2 Thekelan dan pos 4. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut, namun jalur pendakian Gunung Merbabu, khususnya dari arah Thekelan kini sudah ditutup total.