Waspada, Sumbar Hujan Deras dan Lama hingga Pertengahan November

Aparat dibantu warga mencari korban banjir bandang di Jorong Tanah Batu Piyubuah, Kenagarian Tanjung Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Senin, 15 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Minangkabau memprakirakan, sebagian besar wilayah Sumatera Barat diguyur hujan deras dan cukup lama hingga pertengahan November 2018.

Wilayah-wilayah itu, antara lain Pesisir Selatan, Padang, Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat, Bukitinggi, Limapuluh Kota hingga Solok dan Solok Selatan. Hujan diperkirakan terjadi dalam durasi panjang tiga-empat jam.

Kondisi cuaca seperti itu, menurut BMKG, karena kecenderungan peningkatan curah hujan akibat pola sirkulasi tekanan rendah di wilayah Kepulauan Mentawai. Sirkulasi tekanan rendah itulah yang memicu hujan di wilayah pesisir Sumatera Barat.

"Secara klimatologi saat ini terjadi kecenderungan peningkatan curah hujan akibat pola sirkulasi tekanan rendah di wilayah Kepulauan Mentawai Oktober hingga Desember juga merupakan musim hujan," kata kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha, pada Senin, 15 Oktober 2018.

Yudha menegaskan, mengingat potensi hujan masih tinggi yang juga dapat menyebabkan banjir, masyarakat dan pemerintah wajib meningkatkan kewaspadaan. Sebab banjir dan longsor bisa terjadi kapan saja.

Hujan serupa menyebabkan banjir dan tanah longsor di sebelas kabupaten/kota di Sumatera Barat. Bahkan, di Kabupaten Tanah Datar, enam orang ditemukan tewas setelah tertimbun material banjir bandang. Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat masih tergenang hingga kini.

Peringatan waspada

Gubernur Sumatera Barat menerbitkan surat imbauan kepada seluruh kepala daerah di provinsi itu agar meningkatkan kewaspadaan menyusul curah hujan tinggi hingga sebulan mendatang. Para bupati/wali kota diminta mengantisipasi potensi longsor, banjir, dan lain-lain.

13 Orang Tewas Buntut Banjir Bandang di Kota Ternate

Masing-masing daerah diminta mengaktifkan Posko Penanggulangan Bencana selama dua puluh empat jam nonstop. Selalu aktif berkoordinasi melalui SKPD terkait dengan daerah lain dan Pemprov untuk saling memberikan informasi kondisi masing-masing.

Masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan dan lembah diminta mewaspadai kemungkinan longsor. Direkomendasikan jika curah hujan tinggi dan intensitasnya lama untuk segera mencari tempat yang tidak berisiko terdampak longsor dan banjir. (mus)

Jembatan Roboh Akibat Banjir Bandang di China, 11 Tewas-30 Hilang
Dampak Banjir Bandang Sijunjung

Banjir Bandang Hantam Enam Nagari di Sijunjung Sumbar

Banjir Bandang Hantam Enam Nagari di Kabupaten Sijunjung

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024