Polisi Sudah Deteksi Penyebar Hoax Penangkapan Habib Umar

Video Habib Umar Bin Hafidz dikawal polisi
Sumber :
  • instagram @habibumar_indonesia

VIVA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi penyebar berita bohong atau hoax penangkapan Habib Umar bin Hafidz.

Habib Umar Ijazahkan Amalan Anti Miskin dan Pembuka Pintu Kekayaan

Pelaku diketahui menyebarkan video yang seolah-olah penangkapan Habib Umar melalui akun facebook pada tanggal 13 Oktober kemarin.

"Tanggal 13 Oktober beredar isu viral di facebook video pengamanan Habib Umar," kata Dedi kepada VIVA, Senin 15 Oktober 2018.

Pesan Habib Umar bin Hafidz Soal Memilih Pemimpin

Dalam video tersebut, pelaku memberikan sebuah teks bertuliskan:

"Astagfirullah...Inalillahi...
Habib Umar ditangkap di Samarinda ketika sedang ceramah. Ya Allah...
Akhiri lah kezholiman ini. Wahai rezim....
Ingatlah darah ulama itu beracun...!!!"

Habib Umar Sampaikan Cara Agar Melihat Nabi Muhammad di Hari Kiamat

Dedi pun menegaskan bahwa video tersebut tidak benar. Pihaknya pun sudah meminta klarifikasi dengan panitia penyelenggara acara dan Polresta Samarinda.

"Info Habib Umar ditangkap itu tidak benar, hoax, sudah diklarifikasi oleh panitia penyelenggara dan pihak Polresta Samarinda," katanya.

Dari hasil deteksi sementara, pelaku menyebarkan video tersebut melalui akun facebook bernama Valeria Donna Donovan.

"Keberadaan pelaku di Sumedang dan sementara masih kami profiling," katanya.

Atas isu ini, ia pun meminta masyarakat tidak menyebarkan berita bohong atau hoax yang akan menyesatkan opini masyarakat.

"Tolong diimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan berita-berita hoax, karena akan menyesatkan opini publik dan dapat dipidanakan sesuai UU ITE dan KUHP, serta UU nomor 1 tahun 1946," katanya.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan Habib Umar bin Hafidz dan sejumlah polisi viral di media sosial. Video viral itu ramai disebut sebagai penangkapan Habib Umar bin Hafidz.

Dalam video yang beredar, awalnya tampak polisi berjaga di pintu masjid. Polisi tampak memakai helm dan membawa senjata laras panjang.

Polisi meminta jemaah yang ada untuk membuka jalan. Habib Umar bin Hafidz lalu keluar dari masjid. Polisi lalu berjajar di sebelah kanan dan kiri Habib Umar bin Hafidz.

Saat Habib Umar bin Hafidz berjalan keluar masjid, jemaah melantunkan salawat. Polisi ikut mendampingi Habib Umar bin Hafidz hingga masuk ke mobil. Banyak jemaah yang merekam kejadian ini.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menegaskan bahwa video tersebut bukanlah penangkapan. Dedi menuturkan, video tersebut adalah pengamanan dalam kegiatan ceramah di Samarinda, Kalimantan Timur.

"Itu hoax. Itu pengamanan habib giat ceramah di Kaltim," kata Dedi.

Dedi menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 11 Oktober 2018, kemarin, di Stadion Madya Sempaja dan Masjid Baitul Mutaqien, Komplek Islamic Center. Pada saat itu, kata Dedi, pihak panitia meminta pengawalan ketat dengan tujuan untuk menjaga keamanan dan kelancaran Al Habib Umar selama di Samarinda.

"Sehingga, selama giat tersebut dilakukan pengawalan-pengawalan oleh Brimob," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya