Tanggap Darurat Sulteng Kini Fokus Pembangunan Rumah Sementara
- ANTARA FOTO/Biropers-Kris
VIVA – Masa tanggap darurat bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah tengah telah diperpanjang 14 hari, terhitung 12 Oktober hingga 26 Oktober 2018.
Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, mengatakan tanggap darurat periode kedua ini akan diprioritaskan pada perbaikan sarana prasarana, pembangunan hunian sementara, dan penyediaan air bersih.
"Saat ini kita fokus pada pemenuhan kebutuhan masyarakat pengungsi yang kehilangan rumah. Prioritas pada pembangunan rumah sementara, air bersih, pembangunan kerusakan infrastruktur," katanya kepada tvOne dalam program Apa Kabar Indonesia, Senin 15 Oktober 2018
Dia juga mengatakan, pemerintah saat ini bekerja membuka kembali akses jalan di daerah-daerah terisolasi, seperti di Kabupaten Doggala.
"Masih banyak daerah-daerah terisolir akibat gempa. Jadi bagaimana kita membuka jalan untuk transportasi," ujarnya.
Dia melanjutkan, pihaknya akan membangun kembali daerah-daerah terdampak gempa sehingga menjadi kota/kabupaten yang layak huni. Dia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan lembaga internasional, seperti PBB, Bank Dunia, dan IMF yang telah memberikan bantuan dana untuk membantu pembangunan pascabencana.
"Kami merencanakan untuk menata kembali Sulteng sehingga menjadi kota yang layak huni. Bantuan-bantuan ini sangat membantu agar Palu menjadi kota yang lebih baik," katanya.