Gempa Bitung 5,6 SR Bikin Warga Panik, Terasa hingga Manado
- Twitter.com/infobmkg
VIVA – Gempa berkekuatan 5,6 skala richter sempat menggoyang Kota Bitung, Sulawesi Utara selama lima detik, Sabtu 13 Oktober 2018 siang. Gempa tersebut sempat membuat panik warga Bitung karena trauma gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah.
“Iya, sempat panik juga. Lumayan kuat gempanya meski tidak terlalu lama,” ujar Leo Manossoh, warga Kakenturan Bitung, melalui sambungan telepon, Sabtu 13 Oktober 2018.
Leo sendiri ketika itu bersama dengan keluarga sedang santai-santai di depan rumah. “Baru mau siap makan bersama, tiba-tiba tanah goyang. Kaget juga karena lumayan kuat goyangannya. Ibu saya sempat panik dan
ingin lari ke daerah pegunungan, tapi saya sarankan di rumah saja,” katanya.
Gempa di Bitung ikut dirasakan warga Manado. “Betul ada gempa barusan. Saya sedang tidur di kamar. Tempat tidur seperti ada yang goyang,” kata Deysi Jangkobus, warga Kelurahan Singkil, Manado.
Saya pikir anak saya yang goyang ternyata gempa. Saya sempat lari ke luar rumah,” katanya melanjutkan .
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Joy Oroh, membenarkan adanya gempa bumi. “Sampai saat ini belum ada informasi gedung atau infrastruktur yang rusak akibat gempa. Belum ada informasi
kerusakan, termasuk korban jiwa,” ujar Joy sembari berharap semua baik-baik saja.
Sebelumnya, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa terjadi pada pukul 11.34.16 waktu setempat. Sedangkan pusat gempa 5,6 SR itu di laut, 38 kilometer tenggara Bitung, atau 1.36 LU, 125.46 BT, dengan kedalaman 97 km.
Gempa itu dirasakan di Bitung, Tondano, Manado, Airmadidi, dan Minahasa Utara. BMKG menyebut gempa tidak berpotensi tsunami.