TNI-Polri Diminta Bentuk Batalyon Khusus Penanganan Bencana

Tim SAR dari TNI evakuasi korban gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang

VIVA – Pengamat Maritim, Siswanto Rusdi berharap, TNI dan Polri membuat sebuah unit batalyon khusus, yang dibekali dengan berbagai spesialisasi penanganan korban bencana alam, seperti banjir, gempa dan tsunami.

Tolong! Masih Banyak Korban Gempa Palu di Penampungan Dihantui Corona

Sebab, selama ini personel TNI dan Polri kerap turun tangan untuk ikut membantu proses evakuasi pada sejumlah kondisi tanggap darurat bencana, yang terjadi di sejumlah wilayah Nusantara.

"Dan yang tidak kalah penting, seharusnya ada polisi atau tentara yang tugasnya betul-betul khusus untuk menangani bencana," kata Rusdi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Oktober 2018.

Melalui MUI, Taiwan Beri Bantuan Rp5 Miliar untuk Korban Gempa Palu

Rusdi mengaku sangat mengapresiasi para personel TNI yang kerap menjadi pihak pertama sampai ke lokasi bencana. Namun sayangnya, mereka kurang dilengkapi dengan kemampuan dan peralatan khusus, yang diperlukan dalam proses evakuasi para korban bencana alam tersebut.

"Sayangnya, mereka ke sana (lokasi bencana) dengan tangan kosong. Sarung tangan saja enggak ada, belum lagi sekop, cangkul," kata Rusdi.

Presiden Jokowi Pastikan Hunian Korban Bencana Palu Selesai di 2020

Dia menilai, selain fisik terlatih, mereka juga harus dibekali dengan kemampuan dan ilmu khusus dalam hal kebencanaan.

Oleh karenanya, Rusdi pun berharap baik Mabes TNI ataupun Mabes Polri berkenan untuk membentuk unit khusus tersebut, agar fungsi aparatur negara dalam penanganan bencana alam di Indonesia bisa makin maksimal.

"Jadi setidaknya itu harus ada satu atau dua batalyon khusus, yang spesialisasinya itu membantu soal kebencanaan," ujarnya.

Pembangunan hunian tetap (huntap) yang dibangun Kementerian PUPR.

Kebut Pembangunan Pasca Gempa-Tsunami di Sulteng, Lebih 5 Ribu Huntap Disiapkan

Hunian tetap atau huntap salah satu upaya pemulihan kerusakan infrastruktur pascabencana gempa bumi dan tsunami, di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 lalu.

img_title
VIVA.co.id
26 Maret 2023