Banjir Bandang Mandailing Natal Sapu Satu Kelas Siswa Madrasah
- VIVA/Putra Nasution
VIVA – Banjir bandang terjadi di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Jumat sore, 12 Oktober 2018. Akibatnya, sebuah sekolah madrasah dan puluhan rumah warga tersapu banjir bandang yang membawa lumpur dan material kayu besar.
Berdasarkan data yang diperoleh menyebutkan, saat banjir bandang terjadi, sedang berlangsung aktivitas belajar-mengajar sore di madrasah tersebut. Akibatnya, 29 siswa ikut tersapu banjir bandang.
Kondisi madrasah berada di tepi sungai, membuat puluhan siswa tersebut tidak bisa menyelamatkan diri dari terjangan banjir bandang. Menurut data Polres Mandailing Natal, delapan siswa ditemukan dalam keadaan tewas.
Sedangkan 21 siswa, masih dalam proses pencarian oleh pihak Kepolisian setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal, dibantu oleh warga sekitar melakukan pencarian.
Untuk delapan jenazah siswa yang ditemukan, langsung dievakuasi ke puskesmas setempat. Kemudian, segera akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
"Kejadiannya berada di tepi sungai, jumlah korban kita belum bisa memastikan. Yang jelas, kita lagi berupaya mencari korban itu dahulu. Kemudian, kita utamakan, nanti baru setelah itu kita inventarisasi, karena beberapa jenazah sudah dievakuasi ke puskesmas," ucap Kapolres Mandailing Natal, AKBP Irsan Sinuhaji kepada wartawan, Jumat malam.
Dengan kondisi cuaca sedang diguyur hujan, proses pencarian terus dilakukan sampai Sabtu dini hari, 13 Oktober 2018. Namun, Irsan menyebutkan mengutamakan keselamatan dari tim pencari dan evakuasi korban banjir bandang tersebut.
"Memang, tadi ada pelajaran kelas sore Madrasah. Mungkin di atas gunung hujan dan ada kiriman air. Kemudian, dari informasi yang sedang belajar ada 29 orang. Namun, data pastinya, nanti kita sinkronkan. Selanjutnya, kami bekerja harus hati-hati, karena cuaca hujan prioritas utama kami mencari korban dan tetap mengutamakan keselamatan," tutur Irsan.