Gempa, Tsunami, Lumpur Hisap: Rangkaian Kejadian yang Harus Anda Tahu
- bbc
"Kami telah mencari siang-malam," kata Irma, yang putrinya mendatangi acara perayaan di pantai ketika tsunami menerjang.
"Dia belum pulang, kapan dia akan pulang?" lanjutnya dengan mata berkaca-kaca.
Priska Dwi Cecilia Santoso, 15, belum diketahui keberadaannya. Dia menghadiri kajian Alkitab di Gereja Jono Oge saat gempa berlangsung. - BBC
Setelah mengais-ngais lumpur selama berhari-hari, jasad ibunda Ersa Fiona ditemukan dalam keadaan sedang memeluk bayinya—adik Ersa Fiona.
"Setelah menyuruh anak-anak yang lebih tua untuk berlari, dia mungkin kembali ke rumah untuk mengambil sesuatu. Kami bersyukur bisa menemukannya dan menguburkannya di pemakaman keluarga, sementara banyak orang ditempatkan di kuburan massal," kata Sudarmin, salah seorang kerabat.
Ersa Fiona kini dirawat oleh bibinya. - BBC
Gereja Jono Oge yang menggelar kajian Alkitab saat gempa mengguncang kini sudah berubah menjadi puing-puing dan tidak ada korban selamat yang berhasil ditemukan di sana.
Di antara reruntuhan, ada sebuah foto yang menampilkan 40 pelajar berbalut seragam putih-abu-abu sedang tersenyum.
Sebuah buku harian juga ditemukan atas nama Julitha. Di dalamnya ada sederet tulisan tangan tertanggal 8 Agustus 2018 berbunyi: "Segala sesuatu ada masanya, apakah itu di laut, darat, maupun di udara."
Belum diketahui apakah Julitha ada di antara korban hilang atau meninggal dunia.
- BBC
Pemerintah berencana mendirikan monumen nasional di tempat itu untuk mengenang para korban.
Perlu waktu bertahun-tahun bagi masyarakat untuk membangun kembali, walau mungkin mereka tidak pernah bisa melupakan apa yang diambil dari mereka.