Logo BBC

Gempa, Tsunami, Lumpur Hisap: Rangkaian Kejadian yang Harus Anda Tahu

Para penyintas di Kelurahan Petobo mengais-ngais puing untuk mencari kerabat dan harta benda mereka. - Getty Images
Para penyintas di Kelurahan Petobo mengais-ngais puing untuk mencari kerabat dan harta benda mereka. - Getty Images
Sumber :
  • bbc

Lima menit kemudian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan tsunami. Lembaga itu mewanti-wanti gelombang laut akan mencapai 0,5 sampai tiga meter. Antara tiga hingga enam menit berikutnya Kota Palu diterjang ombak setinggi enam meter.

Masyarakat setempat hanya punya waktu 10 menit, dari saat gempa mengguncang sampai tsunami menerpa, untuk melarikan diri ke tempat tinggi.


- BBC

Tatkala Nur menyaksikan gelombang tinggi menunju rumahnya di pesisir, dia menarik dua anaknya dan berlari.

"Kami lari menyelamatkan diri, gelombangnya mengejar kami. Kami dan gelombang seperti balapan. Saya tidak pakai sepatu dan kaki saya berdarah-darah."

Gempa tersebut ternyata juga merusak jaringan listrik dan komunikasi. Itu artinya banyak orang, termasuk Nur, tidak menerima peringatan tsunami.


- Getty Images

Indonesia sebenarnya punya sistem deteksini dini tsunami, namun "sangat terbatas".

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa dari 170 sensor gempa yang dimiliki BMKG, anggaran pemeliharaan hanya ada untuk 70 sensor.

Bahkan, perangkat pemantau ombak terdekat dengan Palu, yang mendeteksi tsunami ini, berada sejauh 200 kilometer. Dan perangkat itu hanya bisa mendeteksi kenaikan ombak setinggi 6cm, yang saat itu dinilai "tidak signifikan".

Gempa disebabkan oleh lempengan bumi yang saling bertumbukan satu sama lain. Ini terjadi secara konstan, namun kadang tumbukannya cukup besar dan relatif dekat dengan area padat penduduk sehingga menimbulkan konsekuensi parah.

Pada 28 September di Palu, getaran-getaran kecil terjadi sepanjang hari, namun gempa 7,4 pada skala Richter berlangsung saat Patahan Palu Koro yang melintasi Kota Palu, bergeser sekitar 10 kilometer di bawah permukaan tanah.

Sejak saat itu, ada sedikitnya 500 gempa susulan di Palu, yang sebagian besar di antaranya tidak dirasakan warga. Wilayah Indonesia sangat berpotensi terjadi gempa bumi karena posisinya yang berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indoaustralia dan Pasifik.