Selain Korban Tewas, 20 Rumah Rusak akibat Gempa Situbondo
- BPBD Sumenep
VIVA – Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kepala Kepolisian Daerah Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, dan Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Kamis pagi ini, 11 Oktober 2018, bersiap-siap bergerak ke Pulau Sapudi, Sumenep, Madura, untuk mengecek secara langsung kondisi terdampak gempa magnitudo 6,4 yang berpusat di sekitar Situbondo.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, mengatakan bahwa tiga warga Pulau Sapudi meninggal dunia akibat dari gempa di Situbondo pada Kamis dini hari. "Laporan sementara, 20 rumah rusak," kata Arif di Markas Polda Jatim, Surabaya, saat bersiap-siap ke Sapudi bersama gubernur dan kapolda Jatim.
Puluhan personel dari Polri dan TNI, lanjut Arif, bersama-sama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan lainnya sudah bergerak ke Pulau Sapudi dari Kota Sumenep, untuk membantu korban. "Membantu pendataan dan evakuasi," ujarnya.
Di Pulau Sapudi, terang Arif, berdiri markas Komando Rayon Militer atau Koramil. Di sana juga ada kantor Polsek. "Kodim (Komando Distrik Militer)-nya ada di Sumenep. Kurang lebih dua puluh personel sudah di Sapudi," ujarnya.
Sebelumnya, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada Kamis 11 Oktober 2018 pukul 01.44 WIB. BMKG melaporkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,47 Lintang Selatan dan 114,43 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 kilometer arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Dikutip dari rilis BNPB, data sementara dampak gempa dilaporkan tiga orang meninggal dunia dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Daerah yang terparah adalah di Kecamatan Gayam Kabupaten Semenep, Jawa Timur.
Tiga orang meninggal dunia adalah:
1) Nuril Kamiliya (L/7) Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Sumenep.
2) H. Nadhar (P/55) Dusun Jambusok, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Sumenep.
3) Laki-laki dewasa (masih identifikasi) Desa Prambanan, Kecamatan, Gayam, Sumenep.