Jokowi: Jangan Banyak Berkomentar Tapi Enggak Ngerti Lapangan
- Biro Pers Istana.
VIVA - Presiden Joko Widodo mengaku saat ini baik pemerintah kabupaten hingga pemerintah provinsi di Palu, Sulawesi Tengah, sudah mulai beraktivitas kembali. Setelah ia meminta sendiri, untuk membuka pelayanan oleh pemerintah daerah.
Dia meminta semua pihakĀ untuk bisa memahami kondisi di sana. Karena, para pegawai pemerintah daerah juga merupakan korban.
"Tapi bahwa pelayanan itu belum maksimal, iya, karena juga banyak keluarga mereka yang jadi korban. Juga mereka sendiri yang rumahnya roboh tidak 1, 2, 3. Contoh kepolisian kenapa juga di Palu juga dari sisi semangatnya di awal-awal drop juga," kata Jokowi, di Jakarta Timur, Rabu, 10 Oktober 2018.
Hingga kini, bahkan di antara keluarga mereka tersebut masih banyak yang belum ditemukan. Jokowi mengatakan, ada 200 jiwa yang terseret tsunami, tetapi baru sekitar 30 yang ditemukan.
Maka ia mengatakan, jangan terlalu mendesak karena memang kondisi di lapangan tidak seperti yang dibayangkan selama ini.
"Kondisi seperti itu harus kita ketahui, janganĀ mendesak-desak ini mendesak, kondisi lapangan berbeda dengan yang seperti kita bayangkan," kata mantan Gubernur DKI itu.
Namun hal yang paling penting menurut Jokowi adalah bahan bakar minyak dan listrikĀ lebih baik. Saat ini, katanya, perbaikannya sudah 70 persen. Jokowi menyebut, ini sebagai kecepatan dalam menormalkan kembali situasi di Palu, Donggala dan sekitarnya.
Maka menurut Jokowi, kecepatan kerja di lapangan seperti ini, harus dilihat dan diapresiasi. Sebab, dalam waktu cepat sudah bisa dioperasikan tiang-tiang listrik yang roboh akibat gempa pada Jumat 28 September 2018 lalu itu.
"Membetulkan kabel-kabel yang terputus, kerja berat tanpa peralatan yang memadai karena memang dikerjakan manual. Gardu listrik yang 7 roboh, sudah sekarang hampir 70 persen, aliran listrik sudah bisa diselesaikan," katanya.
Maka dari itu, Jokowi meminta agar semua pihak tidak asal berkomentar tetapi abai dengan kondisi di lapangan yang tidak mudah.
"Gempa seperti ini memerlukan waktu untuk masuk dan normal kembali. Jangan sampai banyak yang berkomentar tapi enggak ngerti di lapangan," katanya.
Dia sendiri mengakui, bahwa masih ada kekurangan. Karena keadaannya tidak pada posisi yang ideal dan normal dalam menyelesaikannya. Maka semua pihak diturunkan, baik dari unsur TNI, Polri, pemerintah pusat, hingga BNPB. (ase)