Prabowo Harus Minta Maaf ke Publik soal Rekayasa Pemukulan Ratna

Sekretaris tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin, Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA/Eduward

VIVA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta pesaingnya di Pilpres 2019, capres Prabowo Subianto dan para pendukungnya, menyampaikan minta maaf terkait kabar bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet.

Soal Ratna Sarumpaet, yang Baru Bebas dari Penjara karena Kasus Hoax

Menurut Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto, penyampaian kabar hoax oleh Ratna telah merugikan Presiden Jokowi, yang seakan tertuduh.

Hal tersebut berdasarkan pernyataan Prabowo cs, yang seolah mengarahkan penganiayaan Ratna adalah bentuk tekanan terhadap yang bersangkutan karena selama ini kerap mengkritik pemerintah.

Usai Bebas, Ratna Sarumpaet Akan Rilis Buku dan Buat Film

"Kebohongan publik yang dilakukan telah mengganggu konsentrasi bangsa yang sedang berduka akibat gempa. Terlebih dengan konferensi pers Pak Prabowo yang secara langsung atau tidak langsung telah menuduh pemerintahan Pak Jokowi dengan kata-kata pengecut, melakukan kekerasan, bahkan penganiayaan terhadap ibu-ibu berusia 70 tahun yang memperjuangkan demokrasi dan keadilan. Pak Prabowo juga menuduh telah terjadi pelanggaran HAM. Beliau juga melakukan manipulasi psikologis," kata Hasto di Jakarta, Rabu 3 Oktober 2018.

Hasto mengatakan, Prabowo dan pendukungnya memanfaatkan momen rekayasa penganiayaan kemarin demi elektoral semata. 

Ratna Sarumpaet Akui ‘Salah’ Masuk Tim Prabowo

Pernyataan menghasut itu juga disampaikan oleh para kader mereka Fadli Zon, Rachel Maryam, Andre Rosiade, dan Koordinator Juru Bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Rekayasa penganiayaan tersebut sangat berbahaya. Bagi kami, ini sudah menyentuh aspek yang fundamental memperdagangkan kemanusiaan untuk elektoral. Karena itulah Pak Prabowo sebaiknya meminta maaf ke publik," ujarnya.

"Yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet, Rachel Maryam, Fadli Zon, Dahnil Anzar Simanjuntak, Nanik S Deyang, Andre Rosiade, Fahira Idris dan lain-lain bahkan pernyataan Pak Prabowo telah menyentuh delik penipuan. Namun biarlah proses hukum yang bicara."

Sebelumnya Ratna akhirnya mengklarifikasi kabar penganiayaan terhadap dirinya dalam keterangan pers yang digelar, hari ini.

Ia mengakui, foto yang viral di media sosial dalam kondisi muka lebam karena habis menjalani operasi plastik. 

"Apa yang saya lakukan adalah sesuatu yang salah. Saya tidak pernah membayangkan akan terjebak dalam kebodohan ini," kata Ratna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya