Kisah Miris Satu Keluarga Asal Depok yang Sulit Keluar dari Palu
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA – Satu keluarga asal Depok, Jawa Barat menjadi korban atas musibah gempa dan tsunami yang terjadi di Palu. Mereka adalah, Fitria, M Irwan Safrudin (suami) dan anaknya, Sakinah Rafanda Safrudin (5 tahun). Namun beruntung, nyawa ketiganya selamat dari bencana mengerikan itu.
Hal ini diakui oleh orangtua Fitria, Asmat saat ditemui awak media di kediamannya, di lingkungan RT05 RW19, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya. Pria paruh baya ini mengaku, anak, menantu dan cucunya itu selamat dari peristiwa mengerikan tersebut.
“Awalnya saya dapat kabar dari tetangga sini, kalau enggak salah pas hari Jumat sore. Saya pas kejadian lagi dagang di pasar. Pas pulang saya kaget, istri sudah nangis depan tv. Ya kagetlah, soalnya anak saya ikut suaminya kerja di sana (Palu),” katanya pada wartawan Selasa 2 Oktober 2018.
Asmat semakin dilanda kecemasan lantaran yang ia tahu, tempat tinggal sang buah hati tak jauh dari laut. Saking paniknya, Asmat sempat ingin berangkat ke lokasi bencana dengan meminjam uang tetangga. Namun hal itu batal dilakukan karena dihalangi sejumlah warga sekitar.
“Saya tadinya mau berangkat tapi dilarang tetangga takut di sana terlantar. Ketemu kaga, hilang iya,” tuturnya
Setelah lebih dari tiga hari dilanda kecemasan, Asmat dan sang istri akhirnya bisa bernafas lega begitu tahu kabar anak, menantu dan cucunya ternyata selamat.
“Kemarin malam akhirnya ada yang ngabarin. Ada yang telepon kemari, katanya anak cucu dan mantu saya ketemu. Mereka cuma punya pakaian yang ada di badan. Tapi alhamdulillah mereka selamat,” jelasnya.
Mereka, lanjut Asmat, ingin sekali kembali ke Depok. Namun sayangnya tidak memiliki ongkos sepeserpun. “Kalau urusan makan katanya aman. Cuma sulit air. Anak saya ingin pulang, tapi mereka kagak punya ongkos. Kasihan, cucu saya katanya trauma berat,” kata Asmat berlinang air mata
Tak ingin putus asa, Asmat pun berusaha cari pinjaman modal untuk memulangkan anak, mantu dan cucu kesayangannya itu. Uang senilai lebih dari Rp2 juta itu ia dapat dari urunan sejumlah tetangga sekitar.
“Alhamdulillah, tadi pagi sudah saya kirim (transfer), mudah-mudahan cukup dah buat ongkos mereka pulang ke Depok. Kabar tadi pagi yang saya dapat mereka sekarang lagi antre nunggu giliran naik pesawat TNI. Katanya nanti anak-anak sama perempuan dulu, laki-laki belakangan. Tapi enggak tahu kapan, katanya banyak banget yang kaya mereka,” paparnya.