Basarnas Butuh Alat Berat untuk Evakuasi Korban Gempa Palu

Kondisi pelabuhan usai gempa dan tsunami di Palu, Sulteng.
Sumber :
  • Dok. Kemenhub

VIVA – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengirimkan alat berat sebagai bantuan untuk mengevakuasi korban reruntuhan gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI, M Syaugi, mengatakan pihaknya saat kewalahan mengevakuasi korban lantaran keterbatan peralatan.

Jaksa Dakwa Eks Sekretaris Basarnas Rugikan Negara Rp20,4 Miliar

"Jadi yang diperlukan tim Basarnas di lokasi gempa Palu itu alat berat. Karena kalau kekuatan manusia itu belum cukup jadi kita butuh alat berat," kata Syaugi, di Bandara Lanud Hasanudin Makassar, Sabtu malam, 29 September.

Syaugi mengaku sudah memerintahkan beberapa basarnas daerah mengirim tim bantuan ke Palu. Mulai dari SAR Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Gorontalo. Tim dan bantuan alat berat itu diperkirakan baru sampai pada Sabtu malam, 29 September 2018.

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Buol Sulteng, BMKG Ungkap Penyebabnya

"Dari kemarin malam itu saya sudah perintahkan kapal-kapal kantor SAR dari daerah-daerah itu untuk menuju ke Palu, semuanya ke sana," jelas Syaugi.

Sebelumnya, usai melakukan kunjungan ke Donggala dan Palu, M. Syaugi menegaskan perlunya alat berat untuk mengevakuasi korban gempa yang masih tertimbun reruntuhan gempa.

1.403 Orang dan 9 Jenazah Korban Erupsi Gunung Lewotobi di NTT Berhasil Dievakuasi

Kondisi pasca gempa dan tsunami cukup parah karena disertai reruntuhan bangunan yang cukup besar. Hal ini yang menyulitkan tim evakuasi melakukan pertolongan tanpa alat berat.

"Di sana cukup parah yang diperlukan adalah alat berat karena banyak bangunan runtuh cukup besar dan berat," jelas Syaugi di Palu, Sabtu, 29 September 2018.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Indrawienny Panjiyoga, menjelaskan bahwa temuan jasad Maryadi berawal dari pemantauan tim Basarnas yang sedang berjaga di sekitar lokasi kejadian.

Maryadi, ABK yang Hilang di Muara Angke Ditemukan Tewas Mengapung

Seorang Anak Buah Kapal (ABK) bernama Maryadi (21) yang sebelumnya dilaporkan hilang di perairan Muara Angke, Jakarta Utara, ditemukan tewas

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024