Wali Kota Hendi Aktifkan Kembali Kolam Retensi sebagai Lahan Produktif
VIVA – Pada tahun 2012 Kelurahan Muktiharjo Kidul di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang pernah terdampak bencana banjir besar dengan ketinggian mencapai 2 meter, terkhusus di wilayah antara RW 12 dan 13. Untuk itulah di tahun 2014 Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan pembangunan kolam retensi yang berlokasi di RW 12 dan 13 Kelurahan Muktiharjo Kidul tersebut untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah itu.
Adapun lahan yang digunakan untuk membangun kolam retensi Muktiharjo Kidul saat itu adalah merupakan lahan produktif berisi 42 petak tambak yang dikelola oleh warga.
Kini berselang 4 tahun setelah pembangunannya, Kolam Retensi Muktiharjo Kidul telah mampu berfungsi dengan baik sebagai pengendali banjir di wilayah paling utara Kecamatan Pedurungan itu. “Perkembangan Muktiharjo Kidul sudah sangat baik. Dulu sering rob dan banjir sehingga jalan-jalan rusak, alhamdulilah saat ini semuanya bisa kering. Doanya Mudah-mudahan kekeringan ini bisa dipertahankan sampai tahun-tahun yang akan datang”, tutur Wali Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi itu.
Tak berhenti sampai di situ, saat melakukan dialog dengan warga di Kelurahan Muktiharjo Kidul, Hendi menegaskan walaupun telah menunjukkan kondisi yang positif, namu sejumlah project penanganan banjir di wilayah tersebut akan terus dikerjakan oleh Pemerintah Kota Semarang. “Beberapa program lain juga terus kami lakukan untuk wilayah Muktiharjo Kidul. Mulai dari pembersihan sungai , mengurai saluran-saluran dengan cara grativasi, hingga memabangun tanggul-tanggul di tahun 2019”, ungkapnya.
Di sisi lain, Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut menegaskan selain aspek fungsional, ada aspek produktifitas juga yang dipertimbangannya dalam pengembangan Kolam Retensi Muktiharjo Kidul kedepan. "Ketika tujuan pembangunan Kolam Retensi sudah tercapai, selanjutnya kita memiliki tanggung jawab moril untuk mengembalikan lahan ini menjadi produktif kembali untuk mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar", tegas Hendi. "Maka dari itu pada hari ini kami mulai mengaktifkan kembali Kolam Retensi ini sebagai lahan produktif dengan menebar 600 ribu bibit ikan Nila", lanjutnya.
Hendi mengharapkan bibit-bibit ikan nila yang disebar tersebut selanjutnya bisa dikelola oleh warga agar mampu berdampak positif dalam mendukung perekenomian masyarakat sekitar. "Saya minta bibit yang kita tebar pada hari ini dapat dijaga, jangan sampai belum besar lalu kemudian sudah dipancing", harap Hendi.
Sebelumnya, Hendi juga telah menginisiasi penyebaran 300 ribu bibit ikan di area Polder Pasar Waru, serta ribuan bibit ikan di sejumlah sungai di Kota Semarang, seperti di Kali Semarang. Dirinya menargetkan melalui penebaran bibit ikan tersebut masyarakat bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari memanen ikan yang bibitnya telah disebar.