Keruk Sampah Citarum Tak Maksimal, Ridwan Kamil Minta Bantuan Pindad
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA – Pengerukan sampah di daerah aliran sungai atau DAS Citarum akan dioptimalkan saat memanfaatkan musim kemarau. Penanganan Citarum dibagi dalam 13 sektor dengan mengerahkan 1.700 personel TNI.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengakui upaya pengerukan belum maksimal meski telah mengerahkan 1.700 personel TNI. Sebab peralatan berat pendukung tak memadai. Dia berencana meminta bantuan alat pengerukan produksi PT Pindad untuk jangka pendek normalisasi Citarum.
"Masih belum maksimal karena jumlah alat pengeruknya sedikit. Besok lusa saya akan upayakan sesuai kebutuhan TNI,” ujar Ridwan saat kunjungan kerja ke DAS Citarum di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, pada Rabu, 26 September 2018.
Upaya pengerukan memang dikebut selama musim kemarau karena memanfaatkan debit air rendah. Berbeda dengan kondisi ketika musim hujan dengan volume air melimpah dan debit tinggi.
Selain pengerukan sampah, Ridwan Kamil juga menargetkan ruang publik untuk memberikan edukasi tentang budaya di DAS Citarum dengan bantuan seniman Jawa Barat, Tisna Sanjaya.
Dia mencontohkan kawasan DAS Citarum di Bojongsoang yang cukup baik sebagai tempat pengembangan budaya maupun prasarana publik. Daerah-daerah lain juga akan dinormalisasi seperti kawasan hulu di Cisanti sampai hilirnya.
Pembenahan Citarum akan sukses, katanya, karena sinergitas instansi berjalan maksimal. Penegakan hukum kepada pembuang limbah dan perusahaan-perusahaan yang tidak koperatif terhadap program normalisasi Citarum harus didukung penuh.
“Kuncinya ada di kepemimpinan yang rajin rapat, rajin ngontak, mengolaborasikan, mengambil keputusan, jangan sektoral lagi. Itu komitmen saya: banyak rapat mengenai Citarum,” ujar dia. (ren)