Polisi Bilang Swafoto Jadi Awal Haringga Tewas Dianiaya Bobotoh
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Penganiayaan terhadap anggota The Jakmania Haringga Sirila oleh oknum Bobotoh hingga meninggal dunia di Bandung akibat diketahuinya swafoto saat sweeping.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Komisaris Besar Polisi Irman Sugema, Haringga diketahui sebagai suporter Persija menggunakan atribut The Jakmania.
"Informasi yang kami dapat dimulai dari yang bersangkutan korban itu membuka handphone dan melakukan selfie. Di dalam selfie itu ada identitas sebagai anggota suporter Jakmania yang terbaca oleh oknum Bobotoh," ujar Irman di Bandung pada Selasa, 25 September 2018.
Aksi brutal pun tak terelakkan. Haringga saat itu juga menjadi sasaran oknum saat polisi menangani suporter di lokasi lain, yaitu kekisruhan suporter di tribun penonton.
"Di sekitar kami amankan beberapa orang yang terlibat. Di satu sisi kita sedang mengantisipasi massa di pintu yang lain melakukan perlawanan kepada aparat melempar batu botol, merusak pagar bahkan menjebol pintu supaya mereka bisa masuk meski tak punya tiket," katanya.
Polisi masih menelusuri perekam video pertama saat penganiayaan Haringga. Aparat tak hanya menjerat mereka dengan pasal penganiayaan tetapi juga dengan Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Kami imbau, untuk selanjutnya tidak lagi disebarkan. Sekarang kasus sudah ditangani, pelaku juga sudah kita tahan dan ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya.
Delapan tersangka
Polrestabes Bandung menetapkan delapan tersangka dalam kasus penganiayaan Haringga Sirila hingga meninggal dunia di Stadion Gelora Bandung Lautan Api Gedebage Bandung saat laga panas Persib Bandung kontra Persija Jakarta pada pada Minggu 23 September.
Mereka, antara lain Goni Abdulrahman (20 tahun), Aditya Anggara (19 tahun), Dadang Supriatna (19 tahun), Budiman (41 tahun), Cepi berusia (20 tahun), Joko Susilo (32 tahun), SM berusia (17 tahun), dan DFA (16 tahun).
“Kejadian ini bermula ketika seorang pengendara sepeda motor melintasi depan GBLA dan ternyata dilakukan sweeping oleh anak-anak dari Bobotoh. Sehingga mereka mendapatkan ada satu orang diduga Jakmania yang memiliki KTP Jakarta,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris.
Saat identitas korban diketahui, aksi pemukulan pun tak bisa dihindarkan. Korban saat itu langsung dihantam balok kayu hingga berdarah. Bahkan, aksi itu diabadikan dalam sebuah video singkat. Tampak dalam video, korban juga dihantam dengan sebatang besi.
“Setelah itu terhadap orang ini dilakukan penganiayaan berkali-kali dengan menggunakan alat, yaitu balok ada juga helm kaca, dengan tangan dan kaki juga yang mengakibatkan korban pada saat itu meninggal dunia di TKP,” katanya.