Walikota Hendi Ajak Masyarakat Cinta Damai Jelang Pilpres
VIVA – Menghadapi kampanye Pemilu 2019 yang jatuh pada 23 September - 13 April Walikota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas.
Guna mempertahankan predikat sebagai kota kondusif Pemerintah Kota Semarang melalui Badan Kesbangpol juga melakukan sejumlah upaya. Diantaranya melakukan pendidikan politik tatap muka langsung kepada kontestan pemilu (partai politik) dan masyarakat yang aktif berpolitik secara road show ke Kecamatan sesuai dengan daerah pemilihan, pendidikan politik diarahkan untuk mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan mengamalkan nilai religius, kekeluargaan dan kegotong-royongan.
Selain itu Pemkot juga melakukan publik education melalui media televisi secara rutin setiap bulan untuk memberikan pemahaman secara utuh kepada masyarakat terhadap isue-isue aktual yang berkembang, serta menetralisir publikasi negatif yang tidak terkendali di media sosial serta menyiapkan sumber daya apabila sewaktu waktu penyelenggara Pemilu membutuhkan bantuan untuk kelancaran tahap-tahap pemilu.
Pemkot juga melakukan pemetaan area jalan protokol yang dapat dipasang alat peraga kampanye dan monitoring dan analisa dinamika sosial politik sebagai bahan pengambilan kebijakan.
Hal tersebut dilakuka terdapat sejumlah potensi yang mengganggu kondusifitas seperti Uncontroled Media Sosial (hoax, fitnah, provokatif, black campaign), Ketidakpuasan kontestan pemilu terhadap penyelenggaraan Pemilu, serta Infiltrasi kekuatan sosial politik pembajak demokrasi.
Walikota Hendi mengimbau kepada masyarakat untuk Waspada akan adanya adu domba melalui media sosial dan manfaatkan digital tabayun untuk klarifikasi.
"Saya minta masyarakat dapat mempertahankan atmosphir positif selama tahap-tahap pemilu berlangsung. Tak lupa berpartisipasi secara maksimal dalam pemungutan suara dan menjadi pemilih yang cerdas. Pilihan boleh beda tetapi harus tetap cinta damai," pintanya.