Puluhan Tahun Terdampak Limbah Kulit, Warga Ciwalen Garut Teriak
- VIVA/Diki Hidayat
VIVA – Warga Kampung Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa karena mereka mengatakan terpapar limbah industri kulit Sukaregang Garut. Warga lalu memblokade jalan agar aspirasinya didengarkan oleh Pemerintah Kabupaten Garut.
Salah seorang warga bernama Asep menyebutkan, puluhan tahun warga Ciwalen harus merasakan dampak limbah. Selain air yang tidak bisa dikonsumsi karena mengandung racun, aroma air yang berbau menyengat menjadi "makanan" keseharian warga.
"Puluhan tahun kami menderita harus merasakan bau limbah kulit yang telah mencemari sungai bahkan sumur milik kami," ujar Asep di Garut, Jabar, Sabtu 22 September 2018.
Protes warga tersebut sudah berkali-kali dilakukan, namun hingga saat ini tidak ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Garut. Warga hanya berharap para pemilik pabrik industri kulit agar membuang limbah ke tempat penampungan yang seharusnya.
"Dari dahulu kami hanya meminta agar pemilik pabrik membuang limbah ke penampungan sehingga kami tak kena limbah lagi," ungkap Asep.
Aksi unjuk rasa tersebut akan terus berlanjut hingga aspirasi warga dikabulkan. Menurut para warga, selain limbah yang berbahaya bagi kesehatan, dampaknya juga kini ke pertanian. Warga tidak bisa lagi menanam padi.
"Pertanian sudah tidak bisa lagi makanya kami minta pemerintah memperhatikan kami," kata Asep, salah satu penggerak demonstrasi itu.