93 Juta Batang Sedotan Plastik Dipakai di Indonesia Setiap Hari
- abc
Bahkan tidak sedikit yang mengapresiasi kebijakan tanpa sedotan plastik mereka datang berkunjung.
"Sejak awal kami sudah bilang ke customer, kalau café kami tidak menyediakan sedotan plastik. Dan jika ingin menggunakan sedotan mereka bisa membeli sedotan pakai ulang yang dijual di café kami," tambahnya.
Helen Dewi Kirana, fashion desainer NES, menggagas gerakan Jakarta Tanpa Sedotan yang mengajak masyarakat menjadikan memiliki dan membawa sendiri sedotan pakai ulang sebagai budaya kaum urban baru di ibukota.
ABC, Iffah Nur Arifah
Sementara itu, di ibukota, fashion desainer batik orisinil Helena Dewi Kirana juga menggagas gerakan Jakarta Tanpa Sedotan yang bertujuan menjadikan perilaku tidak menggunakan sedotan plastik sekali pakai sebagai tren gaya hidup baru di masyarakat.
"Kebayang gak kalau semua penduduk Jakarta yang suka nongkrong di café itu tidak lagi pakai sedotan, dalam satu hari let’s say ada sejuta orang ke cafe, udah sejuta sedotan berkurang dalam sehari, seminggu udah 7 juta sedotan jadi sangat signifikan.
Memanfaatkan jaringannya yang luas di media sosial dan ketokohannnya di dunia mode, Helen menggandeng produsen lokal untuk menjadikan sedotan pakai ulang sebagai bagian dari gaya hidup baru yang trendy.
"Saya berdayakan komunitas ibu-ibu binaan saya di Purwakarta untuk membuat wadah sedotan pakai ulang yang cantik dari sisa kain produk fashion NES. Jadi kalau mereka nongkrong bawa sedotan gak perlu repot dan tetap bisa tampil trendi dengan wadah sedotan pakai ulang yang cantik," tambahnya.
Sedotan pakai ulang lokal yang mengglobal
Saat ini tersedia banyak produk alternatif pengganti sedotan plastic sekali pakai. Mulai dari sedotan stainless steel, bambu, kaca hingga bioplastic. Dan beberapa diantara sedotan ramah lingkungan itu diproduksi di dalam negeri.
1. Sedotan dari pati jagung