Pengacara Ahmad Dhani Anggap Salah Alamat Perkara Utang Lapor Polisi
- ANTARA FOTO/Risky Andrianto
VIVA – Pesohor Ahmad Dhani akan dipolisikan oleh seseorang bernama Jaeni Ilyas kepada Kepolisian Daerah Jawa Timur gara-gara utang tak terbayar Rp200 juta. Jika benar dilaporkan, pihak Dhani mengatakan bahwa laporan itu salah alamat. Harusnya masalah itu masuk ke ranah perdata.
Ahmad Dhani belum merespons ketika coba dihubungi VIVA melalui sambungan telepon genggamnya hingga Rabu sore, 19 September 2018. Hanya kuasa hukumnya, Hendarsam Marantoko, yang menanggapi. "Intinya, kalau benar ini soal utang-piutang, itu salah alamat kalau dilaporkan ke pihak kepolisian," kata Hendarsam dihubungi melalui nomor telepon genggamnya.
Menurut Hendarsam, perkara utang-piutang semestinya ditempuh melalui jalur keperdataan jika antara satu pihak dengan pihak lain merasa dirugikan dan melakukan langkah hukum. "Namanya utang-piutang diselesaikan melalui gugatan keperdataan melalui pengadilan negeri," ujarnya.
Hendarsam juga mempertanyakan tindak pidana dan pasal apa yang akan diterapkan pihak Jaeni dalam laporan yang akan diadukan kepada polisi. "Penipuan, misalnya, kapan Mas Dhani menipu? Kecuali ada iming-iming dan itu saya yakin tidak ada. Utang-piutang biasa saja, harusnya dibicarakan," katanya.
Jaeni Ilyas melalui kuasa hukumnya, Arif Fathoni, berencana untuk melaporkan Ahmad Dhani ke Polda Jatim dalam waktu dekat. Suami Mulan Jameela itu diperkarakan karena belum membayar utang ke Jaeni sebesar Rp200 juta.
Utang sebesar itu adalah separuh dari total pinjaman Rp400 juta, yang dipinjamkan Jaeni kepada Dhani pada Mei 2016. Waktu itu, pentolan band Dewa 19 itu mengaku butuh modal untuk mengelola Vila Singosari di Malang. Jaeni menerima permintaan utang itu dari temannya yang kala itu wali kota Batu, Eddy Rumpoko.
Setelah ditagih berkali-kali, kata Thoni, Dhani akhirnya membayar Rp200 juta saja. Sementara itu, sisanya sampai sekarang belum. Dhani pernah berjanji untuk mencicil per bulan Rp10 juta setelah disomasi dua kali pada akhir 2017. Dhani disomasi lagi pada Februari 2018 karena cicilan sama sekali tidak dia lakukan.
Thoni mengatakan, kliennya habis kesabaran setelah mengetahui kabar Dhani menjual rumahnya untuk mendanai salah satu bakal calon presiden. "Akhirnya klien saya berpikir, punya utang ke saya cicilan Rp10 juta per bulan saja enggak bayar, ini kok jual rumah untuk peruntukan lain. Makanya kita pertimbangkan untuk upaya hukum lainnya," ujar Thoni.