Ustaz Abdul Somad Dikirimi Rp100 Juta oleh Pemfitnah Topi Tauhid

Ustaz Abdul Somad (UAS).
Sumber :
  • Instagram Ustaz Abdul Somad.

Kami telah mengkoreksi berita ini sebagaimana diatur dalam UU pers dan pedoman media siber. Koreksi berita berjudul 'Penjelasan Tim Ustaz Abdul Somad Soal Topi dan Uang Rp100 Juta'

Pesan UAS untuk Calon Pimpinan MUI: Bicaralah Tatap Mata Penguasa

 

VIVA - Isu mengenai topi hitam bertuliskan kalimat tauhid 'La Ilaha Illallah', yang beberapa hari ini menjadi fitnah ke Ustaz Abdul Somad, justru berujung jadi keberkahan.

Ustaz Somad Jawab Kerisauan 'Kenapa Masjid Ditutup Mal Tidak'

Topi itu dipersoalkan Ormas GP Ansor lantaran identik dengan simbol Ormas Hizbut Tahrir Indonesia yang sudah dibubarkan pemerintah. Gara-gara itu, ceramah UAS di sebuah daerah batal digelar.

Melalui akun instagramnya, UAS mengabarkan bahwa karena fitnah itu, dia justru dikirimi Rp100 juta oleh salah satu orang yang memfitnahnya.

Pandemi Corona, Ustaz Abdul Somad Batalkan Semua Ceramah

"Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Topi yang dipakai jadi fitnah. Sebagai bentuk penyesalan, 'Ustaz, saya transfer 100 juta ke rekening Ustadz'," kata UAS menceritakan dalam akun IG miliknya yang diposting pada Kamis, 19 September 2018.

Postingan UAS disertai foto-foto dengan judul ‘Musibah berubah menjadi madrasah’. Hingga ketika diteliti VIVA, postingan UAS sudah mendapat sekitar 650 komentar, serta lebih dari 30 ribu likes.

Tidak diketahui siapa yang memberikan uang tersebut, namun UAS mengaku setelah ditawari uang sebanyak itu langsung meminta kepada pengirim supaya sama-sama mengantarkan ke Kampung Durian Cacar, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

"Saya jawab, 'kita antar duit itu bersama-sama ke Durian Cacar. Kita buat Madrasah. Namanya Madrasah at-Tauhid. Karena tulisan di topi itu kalimat Tauhid'," kata UAS.

Setelah Subuh tadi, UAS mengaku bersama si pengirim uang itu, bertolak ke Kampung dimaksud, melewati jalur lintas Timur Sumatera, selama enam jam.

"Kami disambut Datuk Perpatih, Pak Mangku dan Pak Batin dari para tokoh adat. Adapun dari pemerintahan hadir Pak Kades, Kapolses dan masyarakat," kata UAS.

"Semoga Madrasah at-Tauhid ini bisa menjadi penawar duka masyarakat pedalaman untuk mencerdaskan anak bangsa," kata UAS mendoakan.

Menko Polhukam Mahfud MD.

Mahfud Sebut Tak Ada yang Bisa Dilakukan Terkait Deportasi UAS

Mahfud mengatakan bahwa kasus ini tidak diserahkan Singapura kepada Indonesia, komunikasi antar pemerintah soal UAS pun tidak berlangsung pasca deportasi.

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2022