Eks Korupsi Boleh Nyaleg, Rocky Gerung Nilai MA Abaikan Moral Publik

Rocky Gerung.
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – Mahkamah Agung (MA) mengabulkan uji materi sejumlah calon anggota legislatif berlatarbelakang mantan terpidana kasus korupsi di Pemilu Legislatif 2019. MA juga menetapkan bahwa Peraturan KPU (PKPU) terkait itu dianggap bertentangan dengan Putusan MK tahun 2016.

KY Asumsikan Zarof Ricar 'Mainkan' Seribu Perkara hingga Raup Rp1 Triliun, Begini Respons MA

Putusan MA pun menuai pro-kontra. Hal ini juga disoroti pengamat politik, salah satunya Rocky Gerung.

Rocky mengatakan, MA selalu memakai hukum positif, tapi jarang melihat hal normatif di masyarakat. Karena itu, MA dianggap keliru.

MA Nyatakan Tiga Hakim Kasasi Kasus Ronald Tannur Tak Terbukti Langgar Etik

"Ya kan MA selalu pakai dalil hukum positif, mereka enggak bisa melihat sisi normatif di dalam di masyarakat. Enggak bisa begitu," kata Rocky di Jakarta Selatan, Selasa 18 September 2018.

Bahkan, Rocky menilai moral publik telah diabaikan MA. Disayangkan, MA selalu berdalih hanya menguji undang-undang bukan moral politik publik.

Pakar Hukum Soroti Calon Kepala Daerah Sudah Dua Periode Maju di Pilkada 2024

"Jadi moral publik telah diabaikan oleh MA. Mereka selalu punya dalih bahwa kami hanya menguji undang-undang, bukan menguji moral politik publik. Nah di situ ngawurnya," ungkap Rocky.

"Perlu diperhatikan, pemilu urusan mengupayakan demokrasi yang lebih bermoral." (mus) 

Juru bicara Mahkamah Agung, Hakim Agung Yanto

Sosok Pejabat PN Surabaya Inisial R yang Susun Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur Diusut MA

Mahkamah Agung (MA) turut membentuk tim untuk usut sosok pejabat PN Surabaya berinisial R yang diduga mengatur susunan hakim pemberi vonis bebas terdakwa Ronald Tannur.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024