Guru Korban Gempa Lombok dapat Tunjangan Khusus
- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti.
VIVA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy memastikan, guru terdampak gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mendapat tunjangan khusus. Ditargetkan hingga enam bulan ke depan seluruh infrastruktur pendidikan rampung.
“Dari kunjungan beberapa waktu lalu, Kementerian memutuskan memberikan tunjangan khusus bagi guru terdampak gempa Lombok,” ujarnya usai membuka Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) ke 11 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Bantul Senin malam, 17 September 2018.
Dengan pemberian tunjangan khusus, para guru diharapkan tetap mengajar murid di sekolah-sekolah darurat yang dibangun pemerintah. Muhajir menyatakan, sebagai dukungan program ‘Tiada Hari Tanpa Sekolah’ yang dicanangkan dengan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi, pihaknya juga memberikan bantuan sebanyak 21 truk peralatan sekolah.
Mengenai besaran tunjangan khusus yang diberikan, Muhajir menyatakan, untuk guru pegawai negeri mendapatkan Rp1,5 juta dan guru swasta Rp 2 juta. Tunjangan bulanan ini akan diberikan selama enam bulan penuh.
“Sampai saat ini, di tahap pertama sebanyak 5.298 guru mendapatkan tunjangan. Jumlah sisanya menunggu proses verifikasi di lapangan. Seluruh infrastruktur pendidikan kita targetkan rampung dalam enam bulan,” katanya.
Masih terkait Lombok, Muhajir meminta aparat hukum menindak tegas dan memberikan hukuman seberat-beratnya kepada para politisi yang melakukan tindak pidana korupsi dana rehabilitasi sekolah. Baginya di tengah suasana duka, korupsi untuk kepentingan pribadi sangat tidak bisa dimaafkan.
"Tapi yang jelas dana yang dikorupsi sumbernya bukan dari Kemendikbud pusat tapi dari APBD," ujarnya.