Kambing-Kambing di Gunungkidul Mati, Darahnya Dihisap Hewan Misterius
- www.pixabay.com/capri23auto
VIVA – Belasan ternak kambing peliharaan milik warga di Kecamatan Tepus dan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul ditemukan mati dengan luka dibagian lehernya. Di duga belasan kambing ini dimangsa oleh hewan liar yang keluar dari habitatnya akibat kekurangan makanan.
Kapolsek Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, AKP Mursidiyanto mengungkapkan peristiwa tersebut diketahui pertama kali oleh Maryanto pada Senin 17 September 2018 sekitar pukul 11.00 WIB. Kala itu Maryanto hendak pergi ke ladang miliknya.
Saat melintas di ladang Harjono atau yang biasa dipanggil Ngatijo, ia justru mendapati dua ekor kambing milik tetangganya itu dalam kondisi tergeletak dan luka di leher. Mendapati kejadian itu, Maryanto kemudian mendekati kambing-kambing tersebut untuk mengecek.
"Dilihat kondisi kambingnya ternyata sudah mati. Ada bekas gigitan di leher dan perut seperti dihisap darahnya," katanya, Senin 17 September 2018.
Tak berselang lama petugas dan warga pun berdatangan ke ladang yang jaraknya cukup jauh yakni di Alas Wedungan. Di kandang hewan terdapat tiga kambing milik korban yang memang setiap harinya di kandangkan di ladang. Dari tiga ekor kambing tersebut, semuanya mati.
"Awalnya dua ekor mati, satu ekor luka parah, lalu mati, total tiga," ujarnya.
Sementara di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus sejak 15 hari terakhir di desanya diteror hewan misterius yang menyerang hewan ternak. Total ada delapan ekor kambing yang mati misterius dengan luka di tubuhnya.
"Total selama 15 hari sudah ada delapan ekor kambing mati, kebanyakan ada bekas gigitan di sekitar leher, seperti habis darahnya," kata Kepala Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Sucipto.
Pihaknya sudah mengimbau kepada warga untuk membawa pulang ternaknya.
"Kalau di sini memelihara ternak itu jauh dari pemukiman maka kami mengimbau agar dibawa pulang saja untuk keamanan," katanya
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang wisnu Broto mengatakan, pihaknya segera mengirimkan tim Puskeswan untuk melihat kondisi di lapangan.
"Nanti dikirimkan tim, kami hanya bisa mengimbau untuk ternak dibawa pulang atau paling tidak menambah pagar," katanya.