PDIP Bela Johan Budi soal Tuduhan Haus Kekuasaan

Juru Bicara Presiden Jokowi, Johan Budi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membela keputusan Johan Budi menjadi calon anggota legislatif atau caleg dari PDIP. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Ahmad Basarah, mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi itu tidak haus kekuasaan, melainkan justru ingin membantu mencetak kader antikorupsi.

Johan Budi Ingin Kembalikan Marwah KPK yang Sedang Tidak Baik-baik Saja

PDIP, sebagaimana dikatakan Basarah, contoh figur pemimpin yang lebih baik kerja nyata dalam pemberantasan korupsi daripada sekadar bicara tanpa hasil nyata. "Apalagi sekadar bersikap mengutuk kegelapan dan membuat gaduh ruang publik," kata Basarah melalui keterangan tertulisnya pada Kamis, 13 September 2018.

KPK, dia mengingatkan, sudah enam belas tahun berdiri namun Indonesia seakan tak pernah usai dirundung berbagai kasus korupsi. Sebagian masyarakat, bahkan termasuk para pegiat antikorupsi, selalu hanya bersikap mengutuk dan menyesali maraknya kasus korupsi. Padahal yang dibutuhkan adalah solusi yang efektif.

PDIP: Johan Budi Sudah Kirim Surat Pengunduran Diri ke Partai

Basarah menyesalkan banyak tuduhan miring atas keputusan Johan Budi bergabung dengan PDIP. Seperti polemik di media sosial yang dimunculkan oleh mantan Sekretaris Kementerian ESDM Said Didu dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Lewat akun Twitter-nya, kedua tokoh itu mencermati pernyataan Johan Budi yang menyebut PDIP berkomitmen tegas dalam melawan korupsi. Keduanya menuduh Johan Budi dan para pimpinan KPK, haus dengan kekuasaan dengan masuk ke partai politik.

Momen Anak Johan Budi Mantan Jubir Istana Menikah, Beri Pesan Menyentuh

Padahal, menurut Basarah, keputusan Johan Budi justru menunjukkan bahwa dia tak mau menyia-nyiakan hak konstitusionalnya sebagai warga negara untuk berpolitik demi membela kepentingan bangsanya.

"Kepentingannya jelas, yakni memastikan pemberantasan korupsi, yang menjadi salah satu dari kejahatan luar biasa, benar-benar bisa dilaksanakan dengan cara masuk ke dalam sistem kepartaian dan parlemen," ujarnya.

Selain itu, kata Basarah, Megawati Sukarnoputri selalu bersikap tegas dengan memecat kader yang terlibat korupsi. Bahkan dalam pencalegan 2019, Megawati tegas mencoret bakal caleg yang pernah menjadi narapidana korupsi.

"Bahkan mendukung PKPU tentang larangan napi korupsi boleh maju sebagai caleg. Begitu pun bakal caleg dengan latar belakang bandar narkoba dan teroris, pasti dicoret," katanya.

Atas dasar itu Basarah menyatakan PDIP menerima niat baik Johan Budi untuk ikut menjadikan partai ini sebagai parpol yang berintegritas dan mendukung pemberantasan korupsi.

"Kami sangat mengapresiasi Johan Budi karena menggunakan hak konstitusionalnya sebagai warga negara untuk berpolitik demi kepentingan menyejahterakan bangsanya. Selamat berjuang bung JB (Johan Budi)," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya