Terungkap, Silsilah Kapolda Jatim Keturunan Wali Songo

Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan saat bersilaturrahim dengan kiai
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan ternyata memiliki garis keturunan dari Sunan Muria. 

Penjelasan Said Aqil Soal Islam Nusantara 

Garis keturunan itu terungkap kala dia bersilaturahmi dengan pengurus dan kiai Nahdlatul Ulama, di kantor NU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Selasa sore, 11 September 2018. 

Sunan Muria merupakan penyebar agama Islam di Tanah Jawa. Bernama asli Raden Umar Said, dia merupakan satu dari sembilan wali atau Wali Songo. Dalam beberapa riwayat disebutkan, dia putra dari Sunan Kalijogo dari istri Dewi Soejinah, putri Sunan Ngudung. 

Ulama NU Kisahkan Walisongo yang Tak Lakukan Arabisasi saat Berdakwah

Sebelumnya, Luki yang merupakan mantan Wakabaintelkam Mabes Polri itu juga bersilaturahmi dengan pimpinan Muhammadiyah dan Ketua Majelis Ulama Indonesia Jatim. 

"Kami menerima informasi kalau Bapak Kapolda ini keturunan Sunan Muria," kata Sekretaris NU Jatim, Akhmad Muzakki, yang memandu acara silaturrahim. Ketua NU Jatim, KH Marzuki Mustamar, juga mengangguki informasi soal garis nasab itu. 

Sejarawan: Belajar dari Dakwah Sunan Giri, Merangkul Bukan Memukul

Kapolda Jatim hanya tersenyum mendengar itu. Dia tidak menampik. Luki mengatakan,  kakeknya adalah keturunan kesembilan dari Sunan Muria. Dengan demikian, ayahnya adalah keturunan kesepuluh dari waliyullah yang makamnya berada di Puncak Colo Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah, itu. "Kakek saya keturunan kesembilan," ujarnya. 

Luki enggan menjelaskan rinci soal garis nasab Sunan Muria itu. Dia juga tak bersedia diwawancara ketika awak media hendak menanyakan itu secara rinci. "Saya asli Jawa Tengah, istri saya yang asli dan lahir di Surabaya. Saya pernah tugas di Malang sebagai Kasat Intel tahun 1992. Saya juga pernah tugas di Madiun," katanya memperkenalkan diri. 

Luki mengatakan, silaturahmi dilakukannya dengan ulama dan tokoh agama di hari kedua bertugas. Sebab, dia sadar bahwa Jawa Timur pusatnya pesantren dan santri. "Memang kami sebagai umara dan ulama harus bersatu. Harus paham bahwa Jawa Timur ini pusatnya santri," ujarnya. 

Apalagi menghadapi tahun politik ke depan. "Karena memang di tahun 2018 dan 2019 semua paham. Ini tahun politik perlu perhatian khusus untuk menciptakan keamanan yang kondusif. Di mana banyak kelompok tertentu memanfaatkan dan agama dipakai dan dipelintir-pelintir. Kami minta bantuan dan masukan sehingga kami tidak salah langkah," ujar Luki. 

Ketua NU Jatim, KH Marzuki Mustamar, menyambut baik inisiatif Kapolda Jatim yang bersilaturahmi dengan para tokoh agama dan komunitasnya, baik itu di NU, Muhammadiyah, MUI dan lainnya. "Ini awal yang baik untuk sama-sama menjaga negara dan umat. Kalau awalnya baik seterusnya baik. Kalau awal remang-remang seterusnya akan remang-remang," katanya.

Gus Miftah bertamu ke Gibran di Balai Kota Solo

Gus Miftah: Kalau Ada yang Mengatakan Kiai Enggak Usah Ngurusi Politik, Itu Orang Fasik

Penceramah Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah menyebut sejarah pemimpin besar di Indonesia selalu dikawal dan didukung oleh wali dan kiai.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2023