Fenomena Awan Unik Muncul di Jawa Tengah

Awan lenticuralis di kawasan Karangayu Semarang
Sumber :

VIVA – Sebuah fenomena alam langka terjadi di langit Semarang, Jawa Tengah Senin, 10 September 2018. Fenomena itu tak lain terbentuknya awan berbentuk spiral sejak pagi tadi.

Awan yang menyerupai cawan raksasa berwarna putih itu muncul di sejumlah titik. Salah satu yang mencolok di atas langit Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Awan spiral itu berbentuk raksasa dan terlihat menarik dengan pemandangan pegunungan. Bentuk awan yang unik itu pun banyak diabadikan warga.

Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Kota Semarang, Tuban Wiyoso, kemunculan fenomena alam berupa awan spiral itu memang bisa muncul memasuki masa peralihan musim kemarau menuju penghujan.

"Fenomena tersebut dikenal kemunculan awan lenticuralis, " kata Tuban.

Terbentuknya awan Lenticuralis, Tuban menjelaskan disebabkan adanya angin berkecepatan tinggi yang menabrak gunung-gunung yang menjulang tinggi di wilayah pegunungan. Itu sebabnya awan spiral itu terbentuk apik di wilayah  Ungaran dan sekitarnya.

"Anginnya membelok lalu membentuk spiral. Kemudian kebetulan ada awan sehingga berbentuk spiral yang mengikuti angin," kata Tuban.

Awan lenticuralis di kawasan Karangayu Semarang

Pihaknya menyebut kemunculan awan spiral tersebut tidak menimbulkan dampak apapun bagi masyarakat yang ada di bawahnya. Sebab, hal itu merupakan fenomena alam biasa.

Atasi Curah Hujan Tinggi, Modifikasi Cuaca di Jakarta Akan Dilakukan hingga Awal 2025

Namun yang patut diwaspadai masyarakat justru adanya kecepatan angin yang mencapai 25 knot ke atas. Aangin kencang itu memang muncul selama beberapa hari terakhir dan bisa mengganggu aktivitas warga di jalan raya.

"Karena kecepatan angin yang cukup kuat. Bisa saja membuat ranting-ranting atau batang pohon tumbang, " ujarnya.

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Pada masa peralihan musim, lanjut Tuban, mayoritas wilayah Jawa Tengah saat ini terpantau cerah berawan saat ini. Ia memprediksi jika angin kencang terjadi hingga awal musim pengujan pada awal Oktober sampai November 2019. Meskipun saat ini hampir di 35 daerah sudah turun hujan, tetapi intensitasnya masih rendah.

Helikopter BMKG mendarat darurat di Maros, Sulsel

Diterjang Cuaca Buruk, Helikopter BMKG Mendarat Darurat di Maros

Helikopter mendarat di Lapangan Kassi Kebo Maros Baru, sekitar pada Selasa, 17 Desember 2024, sore sekitar pukul 15.30 Wita.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024