Ahli Geologi LIPI: Tak Ada Potensi Gempa Besar Lagi di Lombok
VIVA – Seorang Peneliti Utama LIPI sekaligus Ahli Geologi dan Gempa Bumi, Dr. Danny Hilman Natawidjaja mengungkapkan bahwa Lombok saat ini sudah aman dari potensi gempa besar. Hal tersebut lantaran sejumlah segmen yang berpotensi gempa telah mengeluarkan energi saat gempa bermagnitudo 7,0 dan 6,9 beberapa pekan lalu.
"Kita lihat segmen tengah sudah lepas, timur, barat sudah lepas. Artinya tidak ada potensi gempa besar lagi," ujarnya di Mataram, Jumat, 7 September 2018.
Saat ini memang masih ada gempa susulan yang tren magnitudonya mulai melemah. Itu terjadi untuk menstabilkan kembali sumber gempa tersebut. Menurutnya, masyarakat sudah dapat kembali ke rumah masing-masing dan meninggalkan tenda pengungsian.
"Sangat bisa kalau rumahnya masih bagus, kembali ke rumah saja. Kecuali kalau betah di tenda," ucapnya.
Dia menjelaskan siklus gempa besar di Lombok, khususnya Lombok Utara terjadi dalam kurun 50 hingga 100 tahun ke depan. Karena pergerakan lempeng yang menyentuh sesar tersebut penekanannya maksimal 2 cm per tahun.
"Proses penekanan itu sekitar 2 cm per tahun. Itu kita bisa hitung dari jaringan GPS di sini. Untuk menghasilkan gempa seperti sekarang magnitudo 7, butuh melenting satu sampai dua meter," jelasnya.
"Kan bisa dihitung kalau melenting dua meter dibagi dengan kecepatan tekanan dua cm, artinya untuk memproduksi gempa yang sama butuh waktu 100 tahun. Kalau geraknya satu meter butuh waktu 50 tahun," sambungnya.
Dia menjelaskan, pasca gempa besar di Lombok Utara, dan Lombok pada umumnya, kini kondisi Lombok terbilang paling aman dari gempa besar seperti sebelumnya.
"Dari bencana yang sudah terjadi wilayah Lombok Utara menjadi wilayah yang paling aman untuk 50 sampai 100 tahun ke depan. Bahkan kita bisa bilang di seluruh pesisir Lombok ini, Lombok Utara paling aman," ungkapnya.