Jokowi Ambil Sumpah Jabatan 9 Gubernur di Istana
- VIVA.co.id/Fajar GM
VIVA – Presiden Joko Widodo resmi melantik sembilan pasangan gubernur dan wakil gubernur yang terpilih dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 5 September 2018.
Rangkaian pelantikan dimulai dengan penyerahan petikan Keputusan Presiden RI oleh Jokowi, disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, kepada masing-masing gubernur dan wakil gubernur. Lalu, Jokowi-JK, serta para gubernur dan wakil gubernur melakukan arak-arakan dengan diiringi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ke Istana Negara.
Di Istana Negara, proses upacara pelantikan dilaksanakan. Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara pertama-tama membacakan Keputusan Presiden (Keppres) RI yang menjadi dasar hukum pengangkatan para gubernur dan wakil gubernur. Keppres itu bernomor 152/P-154/P/2018, tanggal 28 Agustus 2018; 158/P/2017 tanggal 29 Agustus 2018; serta 159/P-162/P/2018.
Setelah itu, Jokowi memandu para gubernur dan wakil gubernur membacakan sumpah jabatan mereka.
"Bahwa saya, akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur, sebagai wakil gubernur, dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh UUD 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa," ujar Jokowi, diikuti para gubernur dan wakil gubernur.
Acara dilanjutkan penandatanganan berita acara pelantikan, pengumandangan lagu Indonesia Raya. Kemudian, pemberian ucapan selamat kepada para gubernur dan wakil gubernur.
Foto: Jokowi saat melantik 9 gubernur terpilih.
Berikut adalah daftar kesembilan pasangan gubernur dan wakil gubernur periode 2018-2023 yang telah secara resmi dilantik:
1. Sutarmidji dan Ria Norsan (Kalimantan Barat);
2. Ali Mazi dan Lukman Abunawas (Sulawesi Tenggara);
3. Nurdin Abdullah dan Sudirman Sulaiman (Sulawesi Selatan);
4. Lukas Enembe dan Klemen Tinal (Papua);
5. Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (Jawa Barat);
6. Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Sumatera Utara);
7. Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi (Nusa Tenggara Timur);
8. Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen (Jawa Tengah); serta
9. I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Bali).