Kalimantan Diguyur Hujan, Titik Panas Kebakaran Hutan Berkurang
- Twitter Sutopo
VIVA – Senior Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Soenardi mengatakan, jika wilayah titik panas (hotspot) di wilayah Kalimantan sudah berkurang akibat diguyur hujan. Sehingga kemungkinan terjadinya kebakaran kembali sangat kecil terutama menjelang musim penghujan.Â
"Untuk hotspot pembakaran hutan terutama di Kalimantan Tengah dan Barat memang sangat tinggi. Namun sudah ada hujan dan kemungkinan untuk kebakaran hutan sudah sangat kecil sekali," kata Soenardi di Kantor BMKG Pusat, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 3 September 2018.
Meski begitu wilayah Sumatera Selatan, dan Riau masih mengalami musim kemarau. Dikatakannya, musim penghujan tidak akan berpengaruh untuk wilayah Sumatera, terutama di wilayah yang dilintasi garis khatulistiwa.
"Jadi di Sumatera terutama di dekat wilayah khatulistiwa ini tidak terlalu pengaruh dengan musim hujan. Istilahnya di Sumatera sendiri memiliki musim sendiri, tidak seperti wilayah Jawa, Bali, NTB dan NTT yang musimnya per enam bulan. Jadi kita ada pembagian musim sendiri jadi berbeda-beda," ucap Soenardi.Â
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada 23 Agustus 2018 lalu, dari hasil pantuan satelit Aqua, Terra, SNPP pada katalog Modis Lapan terdeteksi 1.231 titik panas kebakaran hutan di Indonesia. Sebanyak 885 hotspot berada di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah terdeteksi 151 hotspot, Jambi 19 titik, dan Sumatera 13 titik.Â