Bantuan Korban Gempa Lombok, Jokowi: Jangan Dipotong Serupiah Pun
- VIVA/Satria Zulfikar
VIVA – Presiden Joko Widodo memberikan langsung bantuan untuk perbaikan rumah rusak berat sebanyak 5.293 unit yang diserahkan kepada korban gempa Lombok di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Minggu, 3 September 2018.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, nilai total yang diserahkan sebanyak Rp264 miliar untuk 5.293 kartu keluarga yang rumahnya rusak berat. Masing-masing rumah rusak berat diberikan stimulus Rp50 juta.
"Bantuan langsung ditransfer oleh pemerintah, dan masyarakat menerima dalam bentuk tabungan BRI," ujar Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers di Jakarta.
Sutopo pun merinci, warga yang mendapatkan dana stimulan dari pemerintah adalah Kabupaten Lombok Barat 359, Kabupaten Lombok Utara 1.353, Kabupaten Lombok Timur 2.782, Kabupaten Lombok Tengah 779, Kota Mataram 20. Satu orang perwakilan dari masing-masing 5 kabupaten/kota menerima secara simbolis bantuan langsung dari Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo berpesan kepada korban gempa agar dana yang diberikan benar-benar untuk membangun rumah dan tidak digunakan untuk hal yang lain.
"Saya akan cek benar nanti, uangnya dibangunkan rumah atau tidak. Satu lagi pesan saya untuk pejabat pemerintah, jangan dipotong serupiah pun dana yang turun ke masyarakat," tegas Jokowi.
"Masyarakat harap bersabar, untuk sementara yang diberikan dana stimulan masih sejumlah 5.293. Sisanya sekitar 70 ribuan lebih masih dalam verifikasi sesuai aturan yang berlaku," lanjutnya.
Ditemui terpisah, masyarakat yang sudah mendapatkan buku tabungan BRI seperti Munawir warga Salut Timur, Kabupaten Lombok Barat, mengatakan akan membangun rumah dari bantuan tersebut.
"Saya akan membangun rumah tahan gempa seperti yang dicontohkan pemerintah, seperti RISHA" ujar Munawir.
Lain halnya dengan Mardin warga Kecamatan Kayangan, Lombok Utara. "Saya lebih memilih membangun semi rumah kayu, dengan konstruksi pondasinya yang tahan gempa seperti RISHA karena kayu lebih tahan gempa dan aman untuk keluarga saya," ujar Mardin.
Ketika ditanya berapa biaya yang akan dihabiskan untuk membangun rumah, "Kira-kira sekitar Rp40 juta cukuplah, sisanya Rp10 juta untuk kebutuhan sehari-hari" tutur Mardin.
Kedatangan Presiden yang ketiga kali ini adalah mengecek para korban untuk memastikan mereka mendapat pertolongan. Juga mengecek bangunan sekolah dan rumah sakit darurat. Selain itu, Jokowi ingin memastikan aktivitas perekonomian berjalan lancar serta dapat menghibur masyarakat penyintas atau pengungsi.
Selama perjalanan menuju Gunung Sari, Lombok Barat, Presiden menyempatkan mendatangi pos pengungsian Desa Menggala dan Desa Kekait.
Malam harinya Presiden bersama pejabat lainnya, bersama dengan para penyintas, nonton acara penutupan Asian Games di lapangan sepakbola Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat. (ase)