Universitas Pancasila Kirim 25 Ahli Rehabilitasi Bangunan ke Lombok

Kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Lombok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Pemerintah melibatkan perguruan tinggi di Indonesia untuk mempercepat perbaikan ribuan bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satunya yang bakal turun tangan adalah Universitas Pancasila (UP), Jakarta Selatan.  

Gegara Kasus Pelecehan, Perhimpunan Mahasiswa Hukum Turun Tangan hingga Desak Sekolah Swasta

Dekan Fakultas Teknik UP, Budhi M. Suyitno mengungkapkan, langkah awal yang akan dilakukan UP terkait dengan atensi tersebut ialah melakukan pendataan sejumlah bangunan yang rusak.

"Berdasarkan data awal yang kami terima dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ada sekitar 350 ribu bangunan dan rumah-rumah yang rusak. Data tersebut bisa bertambah dan berkurang," katanya usai mengisi kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru UP, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa 28 Agustus 2018

Banjir Peminatnya, Ini 5 Jurusan Kuliah Favorit Gen Z di Indonesia

Budhi memaparkan, pendataan dilakukan untuk mengetahui mana bangunan yang rusak parah, setengah rusak, dan bangunan yang masih utuh, agar dapat dilakukan rehabilitasi perbaikan secepatnya. Nantinya, UP akan menyiapkan 25 orang rombongan yang diterjunkan langsung ke Lombok.

"Segera kami bentuk tim, ini sesuai dengan permintaan Kementerian PUPR dan imbauan dari Presiden Jokowi untuk segera menyelesaikan proses rehabilitasi bangunan yang rusak akibat gempa di Lombok," ujar Budhi.

Soroti Kenaikan Uang Kuliah Makin Mahal, DPR: Lonjakan Terlalu Besar, Harusnya Bertahap

Selama prosesnya nanti, Budhi mengaku UP tak sendiri, pihaknya akan dibantu tiga perguruan tinggi lainnya, yaitu Universitas Bung Karno, Universitas Mpu Tantular, dan ISTN.

"Nantinya akan ada laporan unit per unit, karena ini menyangkut dana dari pemerintah untuk memberikan bantuan membangun kembali bangunan yang rusak. Langkah pertama mendata bangunan yang rusak kemudian disampaikan ke Kementerian PUPR untuk diolah dan dilakukan penetapan oleh PUPR, bangunan mana yang rusak berat, setengah rusak, dan mana yang masih bisa dimanfaatkan," tuturnya.

Terkait hal itu, pihaknya pun bakal menerjunkan profesional untuk mendata dan mengevaluasi bangunan mana yang perlu dikembangkan, direnovasi, dan rehabilitasi dengan melakukan penelitian secara teknis dan profesional.

"Tentu dalam hal ini UP akan mengerahkan tenaga dan pikiran dari ahli-ahli kami, seperti ahli arsitektur, ahli sipil, dan ahli lanskap,” tuturnya.

Nantinya, dia melanjutkan, tidak berhenti sampai di sini saja, ada juga kegiatan berkelanjutan, dan upaya agar mahasiswa dilibatkan melalui pengabdian masyarakat. “Ini yang kita pelajari saksama, karena kita ingin ada keberlanjutan agar warga Lombok menjadi sejahtera," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Alumni Universitas Pancasila, Indra Utama mengatakan, kegiatan mendata bangunan yang rusak di Lombok ini merupakan langkah kedua yang dilakukan Universitas Pancasila.

"Sebelumnya kami juga sudah menggalang dana untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah gempa di Lombok pada awal terjadinya gempa. Langkah selanjutnya akan meringankan beban saudara kita yang tertimpa musibah tersebut, terutama dalam bentuk tempat tinggal dan sanitasi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya