BNPB: Wilayah Sembelia di Lombok Timur Paling Sulit Dijangkau
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa aparat masih terus berusaha mendistribusikan logistik bantuan untuk para korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sebagian wilayah terdampak bencana itu, menurut BNPB, memang adalah desa-desa terpencil yang bahkan sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor roda empat. Aparat TNI diandalkan untuk mendistribusikan ke lokasi-lokasi terpencil itu.
Banyak desa di Lombok Utara dan Lombok Timur yang konturnya berbukit serta daerah yang aksesnya sulit, sehingga harus dijangkau dengan sepeda motor. Bahkan ada bantuan yang diantar dengan berjalan.
"Di Sembelia Lombok Timur tantangannya lebih berat karena sulit dijangkau dan lebih dingin, sehingga perlu percepatan dorongan logistik ke sana,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui siaran persnya yang diterima VIVA pada Jumat malam, 24 Agustus 2018.
Masih terbatasnya distribusi bantuan ke Sembelia karena akses yang sulit; tinggi-tinggi daerahnya karena berada di perbukitan dan pegunungan, serta jauh. “Sudah dikirimkan dua sorti bantuan menggunakan helikopter ke Koramil Sembelia. Bantuan daging korban juga sudah dikirim ke Sembelia dan Sembalun," ujarnya.
Dampak gempa telah menyebabkan 555 orang meninggal. Korban meninggal tersebar di Kabupaten Lombok Utara 466 orang, Lombok Barat 40 orang, Lombok Timur 31 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 9 orang, Sumbawa Besar 5 orang, dan Sumbawa Barat 2 orang.
Terdapat 390.529 orang masih mengungsi akibat gempa Lombok. Pengungsi tersebar di Kabupaten Lombok Utara 134.235 orang, Lombok Barat 116.453 orang, Lombok Timur 104.060 orang, Lombok Tengah 13.887 orang, dan Kota Mataram 18.894 orang. Pengungsi masih memerlukan bantuan logistik.