Transmigrasi Tak Lagi Relevan Saat Ini, JK Ungkap Alasannya
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui bahwa transmigrasi atau perpindahan penduduk dari kota ke desa sebagai hal yang tidak tepat lagi dilakukan pada masa kini.
Kebijakan yang gencar dilaksanakan di era Orde Baru itu memiliki tujuan membuat sebaran jumlah penduduk lebih merata di seluruh Indonesia.
"Kalau dahulu, karena kita menganggap penduduk itu beban, maka yang kita pikirkan adalah transmigrasi. Bawa (penduduk) dari Jawa, Bali, NTB. Sekarang itu bukan lagi solusi yang efektif," ujar JK saat berbicara dalam Peresmian Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 24 Agustus 2018.
Selain itu, menurut JK, dibanding masa lalu, jumlah penduduk di daerah-daerah yang menjadi tujuan transmigrasi saat ini juga sudah lebih berimbang dengan jumlah penduduk di daerah-daerah asal transmigrasi.
"Daerah-daerah itu juga sudah mempunyai penduduk yang cukup dan juga tidak mudah lagi (untuk melaksanakan program transmigrasi di sana)," ujarnya.
Lebih lanjut, JK menyampaikan, dibandingkan transmigrasi, pemerintah saat ini lebih memilih melakukan program-program peningkatan produktivitas ekonomi untuk membuat sebaran kesejahteraan terjadi. Peningkatan produktivitas ekonomi itu di antaranya dilakukan dengan membuat industri-industri dibangun di tiap daerah sehingga lapangan kerja juga tercipta di sana.
"Bukan lagi transmigrasi yang jadi solusi hari ini. Sekarang bagaimana tingkat produktivitas ditingkatkan karena itu industri harus masuk ke Jawa, harus masuk ke Sumatera," ujar Wapres. (ren)