LRT Palembang Harus Disempurnakan agar Tak Sering Mogok
- VIVA/Sadam Maulana
VIVA – Moda transportasi publik Light Rail Transit atau LRT Palembang sering bermasalah sejak dioperasikan pada 1 Agustus 2018. Masalah paling fatal ialah kereta LRT pernah mogok sampai tiga kali. Kejadian terakhir mogoknya kereta memaksa para penumpang harus berjalan sejauh dua kilometer di atas walkway LRT.
Peristiwa menegangkan bagi para penumpang itu juga mendapat perhatian serius dari Kementerian Perhubungan. Untuk memastikan tidak ada lagi kendala, Kementerian Perhubungan akan melakukan pengkajian ulang.
"LRT akan terus disempurnakan agar tidak lagi ada masalah," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meninjau LRT Palembang pada Jumat, 24 Agustus 2018.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT akan melakukan penyesuaian hingga rangkaian kereta tidak lagi bermasalah. Penyesuaian itu berupa desain, temperatur AC, kelistrikan kereta hingga sinyal dan sensitif sensor pintu.
Menurut Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT, Wahyu Widodo Pandoe, selain penyesuaian kereta, lembaganya juga akan melanjutkan commitioning rangkaian yang merupakan uji coba sebelum operasi LRT hingga Oktober 2018.
"LRT Palembang akan ada penyempurnaan, seperti noise dari pintu sambungan dan yang lainnya. Ini sebagai proses penyempurnaan kereta," kata Wahyu.
Menurut Wahyu, commitioning kereta LRT seharusnya dilakukan selama enam bulan. Maka dalam proses itu akan terlihat berbagai kendala yang dihadapi, baik itu kereta mogok maupun kerusakan.
"Semestinya commitioning hanya bisa dinaiki penumpang khusus, bukan umum. Tetapi di Palembang, dibuka secara umum atas kebijakan dari Menteri Perhubungan," ujarnya. (mus)