1.056 Hotspot Meningkat, BMKG Ingatkan Waspada Kebakaran Hutan

Pemadaman kebakaran hutan dan lahan melalui helikopter di di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan.
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA – Jumlah titik panas atau hotspot meningkat seiring semakin meluasnya pengaruh musim kemarau di sejumlah wilayah di Indonesia. Pengaruh musim kemarau meluas ke wilayah Sumatera bagian Selatan, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi.

Daftar Daerah di Indonesia yang Bakal Diguyur Hujan Hari Ini

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pengaruh musim kemarau yang berlangsung Agustus hingga September hanya mencakup sebagian besar Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan wilayah yang cukup signifikan mengalami peningkatan titik panas yaitu Kalimantan Barat sebanyak 798 titik, Kalimantan Tengah sebanyak 226 titik, Jambi sebanyak 19 titik dan Sumatera Selatan berjumlah 13 titik.

Prakiraan Cuaca Sebagian Kota di Jawa: Jakarta hingga Bandung Berpotensi Hujan Petir

Dwikorita menuturkan, bahwa informasi titik panas tersebut dianalisis oleh BMKG berdasarkan citra Satelit Terra Aqua (LAPAN). Peningkatan jumlah titik panas ini, menurutnya diakibatkan kondisi atmosfer dan cuaca yang relatif kering sehingga mengakibatkan tanaman menjadi mudah terbakar.

"Kondisi tersebut perlu diperhatikan, agar tidak diperparah dengan maraknya pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertanian dengan cara membakar," ujar Dwikorita di Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018.

Fenomena Aneh Benda Putih Mengambang dari Langit di Kalteng, Begini Penjelasan BMKG

Oleh karena itu, BMKG terus berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),  Pemerintah Daerah, Instansi terkait, dan masyarakat luas untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran lahan dan hutan, bahaya polusi udara dan asap, potensi kekeringan lahan dan kekurangan air bersih.

"Yang perlu diwaspadai adalah dampak paparan kabut asap jika sampai terbakar karena sangat berpotensi menganggu kesehatan," ujarnya. (ren)

Ilustrasi/Cuaca berawan yang menyelimuti sejumlah wilayah di Jakarta

Biar Tak Hujan saat ke TPS, Pemprov Jakarta Siapkan Rekayasa Cuaca di Hari Pilkada

Rekayasa cuaca akan menjadi bagian penting dalam mitigasi risiko cuaca ekstrem yang dapat mengganggu mobilitas masyarakat menuju tempat pemungutan suara (TPS).

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024