515 Warga Meninggal Akibat Tertimpa Bangunan Usai Gempa Lombok
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat, 515 korban meninggal dunia akibat gempa yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat, tiga pekan belakangan ini.
Jumlah itu, termasuk 14 orang, setelah gempa dengan kekuatan cukup kuat, yakni 6,9 skala richter terjadi pada Minggu 19 Agustus 2018.
"Korban meninggal sampai dengan hari ini, total 515, dengan rincian 513 di wilayah Nusa Tenggara Barat dan dua di Kota Denpasar," ujar Juru Bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Selasa 21 Agustus 2018.
Selain korban meninggal dunia, terdapat juga warga dengan luka-luka sebanyak 7.145 orang, dan 431.416 orang terpaksa mengungsi.
"Sementara, sebanyak 73.843 rumah dan 798 fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas dan rumah ibadah mengalami kerusakan," ujarnya.
Sutopo menjelaskan, banyaknya korban jiwa lantaran bangunan yang menaunginya bukan didesain untuk tahan gempa.
Kebanyakan mereka para korban luka-luka hingga meninggal dunia akibat tertimbun bangunan.
"Bukan gempanya membuat banyak korban jatuh, tetapi bangunan yang tidak anti gempa," kata dia.