Basarnas Siaga Hadapi Letusan Besar Krakatau dan Bencana Kimia
- BNPB
VIVA – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) terus bersiaga menghadapi ancaman letusan Gunung Anak Krakatau (GAK), jika sewaktu-waktu meletus besar.
Termasuk menghadapi ancaman bencana kimia. Lantaran, Kota Cilegon dikelilingi oleh banyak industri kimia.
"Seperti di Gunung Agung, sebelum erupsi, kita sudah siaga di sana. Tinggal koordinasi yang baik dengan berbagai elemen," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya Muhammad Syaugi, saat ditemui di kantornya SAR Banten, Selasa 21 Agustus 2018.
Berhitung dengan besarnya ancaman bencana alam, dan luasnya wilayah Indonesia, Basarnas mengaku masih kekurangan personel dan peralatan.
"Dengan dua per tiga lautan, idealnya tujuh ribu orang sekarang 3.500 personel," ujarnya.
Guna melancarkan operasi kemanusiaan, Basarnas sedang memesan dua kapal laut yang bisa didarati oleh helikopter, dan bisa melakukan operasi pencarian dalam jangka panjang. Keduanya, akan ditaruh di Indonesia bagian timur dan barat.
Lalu, mereka juga sedang memesan dua helikopter, untuk memudahkan pendistribusian bantuan dan melakukan operasi pencarian di lautan maupun daratan yang sulit dijangkau.
Seperti kejadian gempa bumi di Lombok, Basarnas terus bersiaga di lokasi bencana sembari memberikan pertolongan kepada korban.
"Karena kita membutuhkan (peralatan) operasi. Kita juga memesan dua helikopter," jelasnya.