Mendikbud: Aksi Joni Patriotisme Zaman Now
- VIVA.co.id/Syaefullah
VIVA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menerima Johannes Andekala, alias Joni, siswa asal Desa Silawan, Belu, Nusa Tenggara Timur. Muhadjir, termasuk pejabat negara yang mengapresiasi Joni atas aksi heroiknya yang memanjat tiang bendera.
"Secara simbolik itu kan bentuk patriotisme zaman now. Karena, ketika waktu bendera mau dikibarkan bermasalah, kemudian harus diambil alih," ujar Muhadjir di kantor Kemendikbud, Senayan Jakarta, Senin 20 Agustus 2018.
Muhadjir menjelaskan, secara simbolik aksi Joni punya makna hampir sama dengan ketika ada peristiwa 10 November. Menurut dia, dalam peristiwa sejarah tersebut ada anak muda yang inisiatif manjat bendera Merah Putih Biru, kemudian dia sobek bagian warna birunya.
Untuk Joni, ia salut, karena bocah SMP itu berusaha mengibarkan kembali bendera Merah Putih.
"Mirip itu dengan setting peristiwa yang berbeda. Kalau dulu dalam upaya merebut kemerdekaan, mempertahankan merah putih waktu itu. Kalau ini mengibarkan kembali merah putih jadi bendera lambang negara yang besar," ujarnya.
Dalam kesempatan pertemuan itu, Joni mendapatkan, satu buah laptop dan kaos bertuliskan sahabat dikbud. Selain itu, Joni juga dapat sepatu dari Mendikbud Muhadjir Effendy.
Baca: Panglima Prioritaskan Bocah Pemanjat Tiang Bendera Jadi Prajurit TNI
Joni merupakan bocah asal Belu, NTT, perbatasan Indonesia-Timor Leste. Aksi heroik Joni dilakukan saat upacara bendera peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI di daerah Pos Lintas Batas Indonesia dengan Timor Leste di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat pagi, 17 Agustus 2018.
Video aksi bocah tersebut di-upload di channel Youtube Esra Alfred Soru. Tidak butuh waktu lama bocah tersebut terlihat mahir memanjat tiang tersebut hingga puncak.