Keluarga Cendana Gelar Jalan Sehat 50 Tahun Yayasan Harapan Kita
- Foe Peace
VIVA – Yayasan Harapan Kita (YHK) yang didirikan oleh Ibu Negara Hj. Siti Hartinah Soeharto, genap berusia setengah abad pada tanggal 23 Agustus 2018 mendatang. Dalam peringatan 50 tahun YHK, empat rangkaian acara diselenggarakan sejak tanggal 18 hingga 23 Agustus 2018 mendatang dengan tema 'Melanjutkan Membangun Harapan Untuk Indonesia'.
Pada pembukaan 18 Agustus 2018 malam, YHK telah menyelenggarakan Pagelaran Wayang Kulit di Candi Bentar atau Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Kemudian, pada hari ini, Minggu 19 Agustus 2018 pagi, YHK mengadakan jalan sehat dengan peserta 1.000 orang dengan rute start Candi Bentar TMII – jalur dalam TMII – finis Candi Bentar TMII.
Siti Hardiyanti Rukmana atau yang akrab disapa Mbak Tutut, membuka langsung acara jalan sehat tersebut. Kemudian hadir pula Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto. TMII sendiri merupakan salah satu karya dari Ibu Tien melalui YHK yang hingga kini memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia. TMII dibangun 20 Mei 1975.
“Taman Mini merupakan rekreasi yang dibangun sangat bagus, namun harga tiket masuknya termurah jika dibandingkan dengan taman rekreasi di berbagai belahan dunia lainnya. Sehingga sampai mendapat award," kata Mbak Tutut.
Kemudian, pada tahun 1979, YHK mendirikan Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita, pun mendirikan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pada tahun 1985.
"Rumah Sakit Harapan Kita dibuat untuk menangani penyakit khusus dengan fasilitas dan sarananya setara dengan berbagai sarana medis di luar negeri,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebelum dibangun RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, banyak sekali pasien Indonesia yang malah pergi ke luar negeri untuk berobat dan melakukan penyembuhan di luar negeri. Alasannya, sarana medis di Indonesia tidak memadai, padahal, tenaga dokter di Indonesia cukup banyak jumlahnya.
“Maka, ibu saya membangun berbagai sarana rumah sakit khusus tersebut karena keinginan ibu untuk membela kesehatan rakyatnya. Bagi yang ekonominya tidak mampu, meskipun mengalami gangguan jantung, tetap harus diselamatkan dengan mekanisme cross subsidi,” katanya.
Ibu Tien Soeharto melalui YHK juga membangun Perpustakaan Nasional pada tahun 1989, membuat taman Anggrek, dan sebagainya. Kiprah YHK dalam kegiatan sosial lainnya, antara lain pembagian sembako, menyantuni anak-anak cacat dan yatim piatu, membantu memenuhi keperluan korban bencana alam, dan masih banyak lagi. Kegiatan sosial yang terbesar, antara lain penanganan korban meletusnya Gunung Galunggung di Tasikmalaya.