Muncul Fenomena Tanah Mencair Usai Gempa Besar di Lombok

Fenomena likuifaksi di lokasi gempa Lombok, NTB.
Sumber :
  • Magma Indonesia

VIVA – Selain menimbulkan kerusakan yang luar biasa dan korban jiwa yang  banyak, ternyata guncangan gempa besar 7,0 Skala Richter yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, juga memicu timbulnya ancaman bahaya ikutan.

Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Vanuatu, Berpotensi Tsunami!

Dalam siaran resminya, Jumat, 10 Agustus 2018, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan menemukan dampak gempa berupa fenomena luar biasa di lokasi gempa besar.

Menurut PVMBG, fenomena itu berupa munculnya retakan tanah dan likuifaksi atau pencairan tanah.

Penjelasan BMKG soal Gempa Bumi Magnitudo 5.0 di Sumatera Barat

PVMBG menuturkan, fenomena likuifaksi ini merupakan suata proses yang membuat tanah kehilangan kekuatannya dengan cepat dikarenakan getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi kuat pada kondisi tanah berbutir halus dan jenuh air.

Fenomena likuifaksi di lokasi gempa Lombok, NTB.

Kabupaten Agam Dua Kali Diguncang Gempa, Magnitudo Terbesar 4,9

Dan adanya zona lemah yang mengakibatkan muncul ke permukaan. Manifestasi di permukaan biasanya berupa lumpur pasir yang berbutir halus keluar dari retakan tanah. Kadang-kadang sumur air hilang dan berganti pasir.

Dalam foto yang dibadikan PVMBG, terlihat jelas penampakan fenonema pencarian tanah yang ditemukan di lokasi gempa Lombok. Terlihat ada retakan tanah besar yang di sekitar terdapat butiran pasir halus nan kering.

Untuk diketahui, Lombok, NTB diguncang gempa besar dengan skala 7,0 SR pada Minggu, 5 Agustus 2018. Lebih dari seratus orang meninggal dunia dan ribuan rumah hancur. Sepekan sebelumnya Lombok juga diguncang gempa dengan magnitude 6,4 SR.

Ilustrasi gempa bumi.

Gempa 7,3 Magnitudo di Vanuatu, Korban Meninggal Menjadi 14 Orang

Korban akibat gempa 7,3 magnitudo yang melanda negara kepulauan Pasifik, Vanuatu, bertambah jadi 14 orang, kata Kepala Kantor Federasi Internasional Palang Merah Pasifik.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024