Gunung Krakatau Meletus, di Puncak Muncul Api
- REUTERS / Stringer
VIVA – Aktivitas vulkanik Gunung Krakatau di Selat Sunda, Lampung dan Banten, mengalami peningkatan.
Berdasarkan laporan kebencanaan geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, di situs resmi PVMBG, Kamis, 9 Agustus 2018, dari data seismograf pada 8 Agustus 2018, telah terjadi 248 kali gempa letusan, 43 kali gempa vulkanik dangkal, 3 kali gempa vulkanik dalam.
Selain itu juga terekam terjadi 65 kali gempa embusan, 11 gempa tremor non harminik, 4 kali gempa tremor harmonik serta tremor menerus dengan amplitudo maksimum 1 sampai 15 mili meter.
Sementara itu, aktivitas Gunung Krakatau tak dapat terpantau secara visual, sebab perairan Selat Sunda ditutupi kabut tebal. Hanya saja pada malam hari teramati adanya sinar api di atas puncak.
Meski aktivitas vulkanik meningkat, PVMBG masih menetapkan status waspada atau level II. Namun, terkait aktivitas ini, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekati kawah Gunung Krakatau dalam radius 2 kilometer dari kawah.
PVMBG menyebutkan, peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Krakatau terpantau terjadi sejak 18 Juni 2018. (ase)
Baca: Gunung Krakatau Meletus, Suara Dentuman Terdengar Sampai Lampung