Aji Mumpung, Oknum Pasang Tarif Tinggi Sewa Mobil ke Bandara Lombok
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA – Gempa berkekuatan 7 pada Skala Richter mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu, 5 Agustus 2018. Hingga hari ini 105 orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan orang mengalami luka-luka.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, evakuasi masih berlangsung di tiga Gili yakni Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air.
Dari informasi sementara, sebanyak 4.636 wisatawan lokal dan asing berhasil dievakuasi.
"Mereka dibawa ke tiga Pelabuhan yakni Pelabuhan Bangsal, Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Lembar. Sekarang masih proses evakuasi tetapi jumlah tidak banyak kaya kemarin. Untuk berapa banyaknya sampai evakuasi selesai," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa 7 Agustus 2018.
Untuk mengevakuasi para wisawatan, pihaknya mengerahkan 11 kapal yang dibagi ke tiga pelabuhan. Untuk ke Pelabuhan Benoa Bali dikerahkan tiga kapal.
"Begitu sampai di pelabuhan langsung disediakan bus mengantarkan ke Bandara Internasional Ngurah Rai. Ada juga sebagian tetap tinggal di hotel Bali," katanya.
Sedangkan untuk menuju ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat diturunkan sebanyak satu kapal dan ke Pelabuhan Bangsal Lombok Utara sebanyak tujuh kapal.
Dalam proses evakuasi, Sutopo menuturkan, untuk di Pelabuhan Benoa tidak masalah karena sudah disediakan bus mengantarkan ke Bandara Internasional Ngurah Rai.
"Bali punya pengalaman ketika Bandara Ngurah Rai tutup karena abu vulkanik Gunung Agung bagaimana mengevakuasi turis," katanya.
Namun, masalah sempat terjadi di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara. Wilayah sana yang paling parah terkena dampak gempa dimana kondisi pemukiman 60 persen hancur.
Tidak Memadai
Pada saat ribuan wisatawan lokal dan asing tiba Pelabuhan Bangsal, kendaraan yang mengantarkan mereka ke Bandara Lombok tidak memadai sehingga menimbulkan permasalahan wisatawan menuju ke Bandara Internasional Lombok.
"Hal ini dimanfaatkan banyak pihak menyewakan kendaraan mengantarkan wisatawan ke Bandara dengan memasang tarif tinggi Rp2 juta," katanya.
Belajar dari hal tersebut, mulai hari ini disiapkan kendaraan ke Bandara Internasional Lombok. Kemudian dengan adanya ribuan wisatawan yang pulang ke negara masing-masing, maka otomotis Bandara Internasional Lombok dioperasikan 24 jam sejak Senin kemarin.
"Bandara Internasional Lombok beroperasi normal dan 24 jam. Lalu ada tambahan 18 penerbangan," katanya. (ren)