Haru, Ini Alasan Imam Masjid yang Bertahan Salat saat Gempa

Imam salat di Musola Asyuhada Denpasar saat terjadi gempa bumi.
Sumber :
  • Facebook Musholla As Syuhada BLK Denpasar

VIVA – Linimasa dunia maya ramai memviralkan sebuah video yang merekam gambar seorang imam masjid yang tetap bertahan saat gempa mengguncang Lombok, Bali, dan Sumbawa dengan kekuatan hingga 7 Skala Richter. Imam tersebut terus menjaga salatnya dan tak putus melantunkan ayat kursi sementara tubuhnya bergoyang kencang.

Deretan Fakta Gempa Magnitudo 7,1 yang Bikin Panik Warga Lombok

Dilaporkan tvOne, masjid tempat Imam tersebut adalah masjid As Syuhada dan berlokasi di Denpasar, Bali. Menurut kesaksian Pungkasandi Putra alias Ipung, seorang jemaah sekaligus pengurus masjid As Syuhada, Imam yang menjadi perbincangan dunia maya bernama Syekh Arafat. Ia berasal dari negara Yaman, dan saat gempa terjadi imam masjid sedang memimpin salat Isya. Ipung mengaku, rekaman memang dilakukan oleh pengurus masjid untuk mengabadikan suara imam yang indah dan merdu.

"Kami memang sudah berniat merekam beliau, karena beliau memiliki suara yang indah dan merdu. Dan setiap memimpin salat, kami menyukai suaranya, dan ingin orang lain juga mendengar dan bisa menikmati suara beliau. Makanya kami rekam," ujar Ipung, Selasa, 7 Agustus 2018. Ia mengatakan, mengambil gambar saat Imam Syekh Arafat sedang memimpin salat itu dilakukan untuk live di Facebook.

Gempa 7,1 Skala Richter Guncang Filipina dengan Hebatnya

Ipung mengaku tidak berencana macam-macam, dan juga tidak menyangka akan terjadi gempa. Ia hanya ingin membagi kepada orang lain soal lantunan merdu suara Syekh Arafat. "Saat gempa terjadi saya berada di belakang mimbar, saya juga ikut berjemaah," ujarnya. 

Saat ini, lanjut Ipung, Syekh Arafat memilih tidak mau bertemu dengan media. Ia khawatir akan ada terselip riya jika ia berbicara pada media.

Pemerintah Cairkan Jaminan Hidup Korban Gempa NTB Rp89,36 Miliar

Ipung mengaku sempat berbincang dengan Syekh Arafat saat gempa berhenti dan salat selesai dilakukan. Ia bertanya mengapa Syekh Arafat tetap melanjutkan salat dan tak melarikan diri ketika gempa mengguncang dengan kuat. 

"Syekh bilang, sebagai Muslim kita wajib menyerahkan nyawa kita pada Allah SWT. Dan saat itu ia adalah Imam sehingga wajib mempertahankan salatnya hingga selesai. Menurut Syekh Arafat, gempa ini tidak seberapa jika dibandingkan kepanikan kita di Yaumil Akhir nanti," tutur Ipung.  Imam juga secara spontan melantunkan ayat kursi dan mengulang kalimat pertama di ayat kursi karena mengagungkan kebesaran Allah yang ditunjukkan melalui gempa bumi.

Masjid As Syuhada tidak mengalami kerusakan berat meski gempa cukup kuat menggoyang. Hanya bagian lantai masjid yang mengalami retak-retak. Ipung mengatakan untuk sementara lantai masjid akan disemen untuk menutup keramik-keramik tajam yang retak dan rusak di bagian lantai.

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.

Gempa Lombok, Dirasakan hingga Bali

Gempa Lombok, Dirasakan Hingga Bali

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024