Takut Gempa Susulan, Pasien RSUP Sanglah Tolak Balik ke Ruangan
- VIVA/Bobby Andalan
VIVA – Sejumlah pasien yang tengah menjalani perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar, tak berani kembali ke ruangan. Pasien mengaku trauma efek gempa di Lombok, NTB yang mereka rasakan cukup keras di Bali.
Dampak ketakutan tersebut membuat mereka membawa segala keperluan perawatan ke luar gedung rumah sakit. Saat gempa mengguncang, meski dalam kondisi sakit, pasien di RSUP Sanglah lari berhamburan ke luar ruangan untuk menyelamatkan diri.
Tenda berukuran besar terpaksa didirikan untuk perawatan pasien di parkiran Sel Cempaka, belakang kamar jenazah. Pemasangan tenda itu permintaan dari pihak RSUP Sanglah kepada BPBD Provinsi Bali.
Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Kewaspadaan Pusdalops BPBD Provinsi Bali, I Komang Kusumaedi menjelaskan, pasien enggan kembali ke ruangan lantaran trauma gempa akan kembali mengguncang.
"Kami masih memasang tenda di RSUP Sanglah karena dampak gempa. Banyak pasien takut kembali ke ruangan," kata Kusumaedi, Senin dinihari, 6 Agustus 2018.
"Selain dari RSUP Sanglah, Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga meminta kami memasang tenda karena pasien tidak berani menjalani perawatan di dalam ruangan karena takut akibat gempa," ujarnya menambahkan.
Satu tenda, dapat menampung sekitar 20 pasien dengan tempat tidurnya. "Ada dua tenda yang kami bangun," tuturnya.