Santri yang Lawan Pemotor Moge Arogan Sebut Nomor Polisi Pelaku

Faisal Yasir Arifin alias Coy di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin malam, 30 Juli 2018.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Faisal Yasir Arifin alias Coy (39 tahun) mengingat nomor polisi motor gede alias moge yang dikendarai pria yang memukulnya saat terlibat cekcok dengan rombongan moge di Bypass Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat malam, 27 Juli 2018. Tetapi pria yang menyebut diri sebagai santri NU itu enggan memperkarakan itu secara hukum.

Terpopuler: Santri di Boyolali Dibakar Hidup-hidup, Kompol Syarifah Dimutasi

Dia mengenali moge yang ditunggangi pria yang menggertak dan memukulnya kali pertama ialah jenis Harley Davidson warna oranye. Pelat nomornya berhuruf awal B. "Di video yang viral di medsos juga terlihat kok, Mas, pelat nomornya," katanya ditemui di angkringan miliknya di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin malam, 30 Juli 2018.

Dari cara bicara pengendara moge yang pertama kali menggertak dan memukul, kata Coy, menunjukkan bahwa rombongan itu bukan berasal dari Jawa Timur. Apalagi mereka terlihat seperti kebingungan saat sampai di pertigaan, mau lurus ke arah Pasar Krian atau belok kiri ke ruas Bypass Krian. "Pas negur bilang, 'Lu siapa?'" ujarnya.

Edan! Pria Biadab Ini Tega Cabuli 11 Bocah SD di Surabaya dan Sidoarjo

Coy juga coba mereka-reka cara memukul pemoge warna oranye itu. Kata mantan jurnalis itu, pria itu memukul atau mendorong di bagian tubuh yang tertutup kain baju, bukan di bagian wajah atau kepala yang tidak tertutup kain. "Sepertinya paham di bagian mana yang sulit untuk divisum," katanya.

Coy melawan karena merasa tidak bersalah. Menurutnya, rombongan moge berjumlah lebih sepuluh unit itu terkesan arogan saat berjalan di Balongbendo dari arah Mojokerto ke Surabaya. Saat itu, Coy tetap bersabar kendati dua kali hendak menyalip tapi gagal karena terhalang moge-moge itu. "Apalagi rombongan itu tidak pakai voorijder, tidak dikawal (polisi)," ujarnya.

Pria Pembakar Santri di Boyolali Jadi Tersangka, Terancam 15 Tahun Penjara

Beri Pelajaran

Coy mengaku melawan hanya ingin memberi pelajaran. Menurutnya, arogansi oleh siapa pun harus dilawan. "Jangan kemudian karena naik motor gede, lalu menegasikan yang lain, seolah-olah kendaraan yang lain lebih rendah dan dianggap tidak ada," katanya.

Coy mendadak jadi sorotan warganet karena video amatir yang menggambarkan dirinya saat ribut dengan rombongan pemoge viral di media sosial. "Saya dipukul. Ini bentuk arogansi," kata dia dalam salah satu video yang tersebar di dunia maya. (ren)

Pegawai menghitung uang di Kantor Cabang Digital Bank Syariah Indonesia (BSI).

Gelar TWB 2024 di 8 Kota, BSI Dorong Santri UMKM Naik Kelas Genjot Inovasi

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merangkul lebih banyak wirausahawan muda setempat menjadi peserta Talenta Wirausaha BSI (TWB) 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024